IPOL.ID – Virus Corona Varian Delta mulai mereda, tapi belakangan muncul mutasi baru bernama varian Delta Plus. Virus COVID-19 ini disebut-sebut lebih mudah menular, tapi tak menimbulkan bahaya yang lebih buruk lagi dari varian Delta.
Ilmuwan kini sedang meneliti varian Delta Plus dari virus Corona baru. Dinamai demikian untuk mutasi lonjakan ekstra yang tidak ditemukan pada strain Delta yang saat ini mendominasi di Inggris dan banyak negara lain.
Ilmuwan meyakini varian Delta Plus berasal dari wilayah India, tempat strain Delta pertama kali ditemukan. Varian yang diubah itu dipastikan berada di Inggris pada April 2021, dan data yang dilansir Public Health England (PHE) pada 17 September 2021 menunjukkan ada 163 kasus Delta Plus sejauh ini.
Namun, studi awal menunjukkan mutasi Delta Plus tidak akan dapat menghindari perlindungan yang dibangun oleh vaksin.
Science Focus melaporkan, satu studi pra-cetak, yang belum ditinjau oleh peneliti lainnya, Delta Plus menunjukkan bahwa pengaruh vaksin Pfizer hanya sedikit berkurang terhadap jenis baru, jika dibandingkan dengan virus SARS-CoV-2 asli.