“Penulis kita hidup di zaman baru yang sedang berubah mendasar. Revolusi industri keempat menciptakan jurang menganga di antara sesama penulis,” ucap Ketum Satupena, Denny JA, Jumat (3/9).
“Satu sisi semakin banyak lahir penulis yang triliuner. Mereka tekoneksi dengan industri hiburan seperti jaringan bioskop dan televisi,” ujarnya.
Sisi lain, dunia internet menyediakan begitu banyak informasi gratis, tekstual dan audio visual. Akibatnya, buku konvensional semakin tidak dibeli. Mayoritas penulis tak lagi dapat bergantung pada kerja menulis belaka.
“Belum lagi terhitung maraknya pembajakan. Para pembajak sudah menjadi industri. Pastilah mereka lebih mampu menjual buku bajakan dengan harga jauh lebih murah,” katanya.
Sebuah perhimpunan penulis nasional yang kuat, lanjut dia, diperlukan untuk menjadi wadah bersama dalam menghadapi gunjang ganjing revolusi informasi tersebut.
Berikut susunan lengkap pengurus organisasi penulis Satupena yang disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM RI.
Ketua Umum, Denny JA, Sekretaris Jenderal, Satrio Arismunandar, Wakil Sekretaris Jenderal, Swary Utama Dewi. Bendahara Umum, M. Ajisatria Sulaeman.