“Produk turunan kelapa sangat populer di Jerman, seperti gula kelapa, kelapa parut kering, air kelapa, santan, dan minyak kelapa,” ungkap Eka.
Eka juga memberikan beberapa tips terkait melakukan ekspor ke Jerman. “Pertama, mengenali perusahaan sendiri. Kedua, label produk disarankan lengkap. Ketiga, memiliki situs web yang informatif. Keempat, transparan dalam melakukan kesepakatan. Kelima, menggunakan media sosial seperti Instagram. Keenam, mempelajari budaya dan bahasa Jerman,” pungkas Eka.
Webinar diikuti 700 peserta dari kalangan umum dan mahasiswa Sekolah Ekspor. Bertema menggali potensi dagang Indonesia, webinar ini direncanakan akan digelar secara reguler dengan mengulas potensi ekspor negara dan kawasan potensial lainnya.