IPOL.ID – PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) menyelenggarakan program Training Bina Bengkel Las Berdaya Prabumulih Sumatera Selatan. Hal tersebut merupakan upaya PDSI dalam membantu pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di bidang las agar lebih terampil dan mampu bertahan di masa pandemi.
CSR Assistant PDSI Indah Septiani, menilai banyaknya usaha di sektor jasa yang terdampak pandemi COVID-19, salah satunya adalah bengkel las yang selama pandemi ini tidak sedikit yang bangkrut karena kurangnya permintaan kerja. Untuk membantu pelaku UMKM dari sektor tersebut mempertahankan usahanya, PDSI melalui gerakan PDSI Peduli bertema “Menjadi Pemenang di Tengah Krisis COVID-19”
“Bagi PDSI keterbatasan melakukan usaha di masa pandemi mesti disiasati dengan inovasi yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi. UMKM sekali pun sudah seharusnya go online,” ujar Indah dalam siaran pers akhir pekan lalu.
Dilakukan selama kurang lebih satu bulan, puncak program berlangsung di Mahkota Hall & Resto, Prabumulih, Sumatera Selatan pada Jumat (18/9). Acara di Puncak dihadiri Project Manager PDSI Area Sumatera Bagian Selatan Wasis Dwi Atmojo beserta beberapa pekerja PDSI lainnya, pelaku usaha bengkel las binaan PDSI di wilayah Prabumulih, dan tenaga pengajar training.
Pelatihan yang diikuti 15 pelaku usaha bengkel las binaan PDSI di wilayah Prabumulih itu, menurut Wasis, diawali dengan pemberian paket usaha berupa mesin las dan bahan baku, pelatihan teknis, praktikum, ditutup dengan sesi motivasi bagi seluruh peserta dan pelatihan marketing usaha secara daring atau e-commerce dengan pengajar dari Jakarta.
Di pelatihan e-commerce beberapa materi yang disampaikan bagi pelaku usaha bengkel las yang kebanyakan sudah belasan tahun menjalankan usaha secara tradisional tersebut antara lain tentang pentingnya digital marketing dilanjutkan dengan praktik melakukan digital marketing memanfaatkan media sosial. Diungkapkan CSR Assistant PDSI Indah Septiani, “Dengan pelatihan ini harapannya pelaku usaha bengkel les binaan PDSI di Prabumulih ini bisa menjadi lebih kreatif dan inovatif.
”Sementara itu, karena situasinya masih masa pandemi COVID-19 maka seluruh kegiatan pelatihan tetap mengedepankan protokol kesehatan. “Antara lain peserta wajib mengenakan masker, mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah kegiatan, dan saling berjaga jarak satu sama lain,” pungkas Wasis. (tim)