Dengan demikian tanaman porang tidak perlu biaya pemeliharaan. Kalau pun harga turun seperti sekarang, kalau perlu, jangan dipanen. Umbinya bisa dipertahankan di dalam tanah. Tanpa biaya pemeliharaan. Tahun depan umbinya kian besar, Juga kian tua: rendemennya tinggi.
Tapi porang yang ditanam di tanah pertanian tidak bisa dibiarkan sampai tahun depan. Bisa sih bisa. Tapi perlu biaya pemeliharaan.
Kini masanya orang memasuki periode konsolidasi. Ekspansi harus dihentikan dulu.
Konsolidasi pertama adalah bibit. Jangan lagi ada yang mau membeli bibit dengan harga mahal. Masing-masing petani harus menanam porang dari benih porangnya sendiri.
Menanam porang dengan benih sendiri akan membuat daya tahan petani lebih kuat. Kalau saja harga porang turun lagi ke bawah Rp 5.000/kg masih bisa terus hidup.
Konsolidasi kedua: pembuatan chips/keripik porang. Jangan lagi dikeringkan dengan panas matahari. Keringnya tidak bisa standar. Tingkat kekeringannya juga tidak terukur. Kering yang tidak sempurna itu bisa menimbulkan jamur. Jamur itu tidak terlihat oleh mata. Tapi bisa terdeteksi di lab milik importer di negara tujuan.