IPOL.ID – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyoroti rendahnya penyerapan belanja kesehatan COVID-19 yang bersumber dari earmarking Dana Alokasi Umum (DAU)/Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Insentif Daerah (DID), Dana Desa, Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
“Realisasinya baru 41,5 persen yaitu Rp22,5 triliun dari Rp 54,1 triliun sejak Januari sampai Agustus 2021,” ungkap Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA September 2021 secara daring di Jakarta, Kamis (23/9).
Sedangkan penyaluran Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sampai Agustus 2021, kata dia, telah mencapai Rp337,5 triliun.
Secara perinci penggunaan earmarking DAU/DBH untuk penanganan COVID-19 adalah sebesar Rp 11,7 triliun atau 29,9 persen dari anggaran Rp39,2 triliun.
Sri Mulyani mengatakan realisasi tersebut meliputi penanganan COVID-19 senilai Rp 4 triliun, dukungan vaksinasi Rp 900 miliar, dukungan pada kelurahan Rp 300 miliar, insentif tenaga kesehatan Rp 4,1 triliun, dan belanja kesehatan lainnya dan kegiatan prioritas yang ditetapkan pemerintah pusat Rp 2,4 triliun.