Dr. Bambang saat itu sedang meneliti air laut sebagai sumber lithium. Beliau menyebutkan air laut Jawa-lah yang terbaik kadar lithiumnya. Saya juga sudah berkunjung ke lab LIPI tempat Dr. Bambang melakukan penelitian.
Widodo sendiri sudah lama bekerja di Nipress. Sejak masih muda. Sejak Nipress masih dipimpin kakek Richard.
Setelah dua kali ke Nipress, akhirnya Richard setuju: Nipress bersedia memproduksi baterai lithium. Ia beli mesin-mesin baru. Beli bahanbahan baru. Ia bentuk tim baru, khusus untu menangani baterai lithium.
Saya tahu semua itu mahal. Terutama membangun jalur produksi baterai lithium mulai dari nol.
Setahun kemudian saya minta maaf pada Richard: ide mobil listrik itu tidak jalan. Saya merasa telah merugikannya.
Tapi investasi sudah telanjur dilakukan. Tim sudah telanjur bekerja. Richard pun berusaha mengalihkan penggunaan baterai lithium produksi Nipress untuk non mobil listrik.
Sebagian tim baterai lithium itu punya tugas baru: meneruskan penelitian untuk menemukan bahan baku baterai.