IPOL.ID – Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, mewanti-wanti peserta seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) agar mewaspadai pihak-pihak tak bertanggung jawab yang mengaku bisa meloloskan mereka dari tes.
“Kami khawatir seleksi penerimaan CPNS seperti ini ada oknum yang memanfaatkan kepanikan peserta, atau memang niatnya menipu. Kami ingatkan supaya peserta tahu bahwa seluruh proses seleksi tidak dipungut biaya alias gratis,” kata Ali di Balai Yos Sudarso, Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Senin (4/10).
Pemprov DKI Jakarta, lanjut dia, telah merancang sedemikian rupa jalur seleksi CPNS yang transparan. Pemprov tidak bertanggung jawab jika terdapat penipu yang memanfaatkan proses seleksi tersebut.
Peserta dimanahkan untuk mengandalkan kemampuan diri selama seleksi CPNS tersebut. Termasuk berserah diri kepada Allah SWT dan meminta doa orang tua atau keluarga.
“Kalau ada yang memberikan janji dan meminta sejumlah uang pada seleksi CPNS ini dipastikan itu penipuan. Pemerintah tidak bertanggungkawab itu. Seluruh proses seleksi juga transparan dan diawasi langsung oleh petugas dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Republik Indonesia,” tandasnya.
Sebanyak 3.117 peserta mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Tahun 2021 di Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, yang dibagi dalam lima hari mulai Senin (4/10) hingga Jumat (8/10) mendatang. Seluruh rangkaian seleksi mengedepankan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
Ribuan peserta mengikuti Seleksi Kopetensi Dasar (SKD) Penerimaan CPNS Tahun 2021 di Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Senin (4/10). Proses seleksi menerapkan prokes guna mencegah terjadinya penyebaran COVID-19.
Ali mengatakan, SKD CPNS diikuti 3.117 peserta yang dibagi dalam lima hari ke depan mulai hari ini, Senin (4/10) hingga Jumat (8/10) mendatang. Setiap harinya, seleksi dibagi menjadi tiga sesi yang mana setiap sesi diikuti sekitar 250 peserta.
“Hari ini kami mulai pelaksanaan SKD CPNS Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Berlangsung selama lima hari menyeleksi 3.117 peserta,” sebut Ali.
Ali menegaskan, setiap alur proses seleksi mengedepankan prokes guna mencegah penyebaran COVID-19. Tak hanya bagi peserta, penerapan prokes juga berlaku bagi panitia maupun pengawas selama proses seleksi tersebut.
“Kami terapkan betul prokes 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) pada setiap alur seleksi. Termasuk sarana pendukung hingga perangkat elektronik beserta jaringan internet disiapkan UKPD (Unit Kerja Perangkat Daerah) Kota Administrasi Jakarta Utara,” katanya.
Kepala Suku Badan Kepegawaian Kota Administrasi Jakarta Utara, Neni Maryani, menambahkan, peserta SKD CPNS diharuskan dalam kondisi sehat yang dibuktikan melalui surat keterangan kesehatan dan surat hasil tes usap (swab) antigen maupun Polymerase Chain Reaction (PCR) COVID-19, serta menunjukkan sertifikat vaksinasi pada aplikasi PeduliLindungi.
“Penerapan prokes ini sudah kami siapkan mulai dari peserta datang dengan mengecek suhu tubuh, mencuci tangan, dan mereka wajib memakai masker dua lapis. Begitu pun saat berada di tenda ruang tunggu, ruang sosialisasi, ruang tes, hingga mereka keluar atau selesai tes. Barang bawaan seperti tas mereka juga dititipkan petugas dan seluruh ruangan juga dalam kondisi bersih,” tutupnya. (ibl)