iPOL.ID-Pelatih bola voli DKI Jaya Vicktor Laylan mengaku faktor pengalaman dan jam terbang yang membuat anak asuhnya tampil kurang maksimal di PON XX Papua.
Hal ini dikatakan Vicktor Laylan disela penyambutan di Bandara Soetta, Jakarta, Kamis (14/10).
” Kami sudah hampir memenuhi target, sayang fisik anak- anak kedodoran pada set akhir menghadapi Jabar. Kalau aja set kedua dan ketiga bisa diambil, ceritanya bisa lain,” ujar Vicktor.
Seperti diketahui, Jawa Barat mengawinkan gelar medali emas di cabang olahraga Voli Indoor PON XX Papua yang digelar di Koya Koso.
Voli putra Jabar mengalahkan DKI Jakarta di final dengan skor 3-1.
Dua set pertama langsung dimenangi oleh Gunawan Saputra dan rekan-rekan dengan skor 25-15, 25-19.
Meski DKI Jakarta sempat memperkecil ketertinggalan di set ke empat dengan skor 16-25, namun set ke empat, Jawa Barat berhasil mengunci kemenangan dengan skor 25-15 sekaligus memastikan medali emas.
” Kami akui materi pemain jabar diatas, tapi kita tetap meladeni mereka. Kita hanya kurang oven spike saja dibanding mereka,” ungkapnya.
Lebih lanjut Vicktor menambahkan, selain jam terbang, kendala lainnya ialah delapan pemain terpapar covid 19. Meski tetap dimainkan, kata Vicktor permainan mereka tidak bisa maksimal. (bam)
“Mereka memang kami bawa karena sudah sembuh, tapi tidak maksimal,” papar bekas pelatih Jakarta Electric PLN ini.
Meski kurang maksimal di PON Papua XX, Vicktor mengaku bangga karena telah membuat kerangka tim untuk PON berikutnya. ” Siapa pun pelatihnya nanti sudah tidak sulit membentuk tim, karena kerangkanya sudah ada. Apalagi 7-8 pemain masih bisa dimainkan di PON berikutnya,” paparnya. (bam)