“Pada intinya platform COVID-19 yang sedang dikembangkan bersama mulai dari yang berbasis Viral Vector, mRNA, Protein Rekombinan dan Inactivated Virus. Tapi ini sebetulnya bagian-bagian yang kita jadikan satu akumulasi kemampuan atau knowledge dari proses ini sendiri untuk kita kembangkan,“ tambah Mego.
Tahap Uji Pre-Klinik
Pada Pusat Riset Biologi Molekular Eijkman, progres ekspresi protein Spike – Receptor Binding Domain (RBD) pada yeast sedang dilakukan bersama mitra industri pada skala pilot (percontohan). Fokus pengembangan vaksin pada protein rekombinan berbasis sel mamalia dan sel yeast.
“Diperkirakan uji Pre-Klinik untuk vaksin merah putih yang berbasis sel yeast dapat dimulai pada November 2021, dilanjutkan uji klinik tahap 1-3 bulan Januari-Agustus 2022, diperkirakan EUA keluar bulan September 2022,“ cetus Mego.
“Sedangkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang sekarang sudah bergabung dalam BRIN, progres pada perolehan beberapa protein rekombinan. Direncanakan, kerja sama dengan mitra industri, diperkirakan pada Januari 2022 akan mulai dilakukan pengolahan data, pelaporan dan draf paten,“ tutur Mego.