“Vaksin Merah Putih dapat menjadi alternatif untuk kebutuhan ketersediaan vaksin di masa depan, baik sebagai booster shot atau untuk mengantisipasi varian virus baru SARS-Cov-2,“ katanya lagi.
Sementara, Tedjo Sasmono dari Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman BRIN menyampaikan paparan progress pengembangan Vaksin Covid-19 menggunakan isolat virus Indonesia. “Pada intinya Eijkman mengembangkan dua platform yakni mamalia-stable dan yeast. Pada saat ini Eijkman sedang mengembangkan dua seed dengan system ekspresi yeast yang sedang dilakukan peningkatan yield di mitra industri. Secara paralel, Eijkman juga terus mengembangkan system ekspresi yeast yang baru dan salah satu di antaranya mengandung mutasi Varian Delta,” jelas Tedjo.
Dia mengklaim, usaha memperbaiki yield berhasil dilakukan untuk protein RBD dan berhasil diekspresikan dan dipurifikasi pada skala flask 30 ml. Untuk scale up menggunakan bioreaktor yang diharapkan akan meningkatkan yield lebih baik lagi.
“Saat ini protein RBD-Delta dari yeast masih dalam skala lab dan belum dalam tahapan GMP. Selanjutnya akan segera dilakukan uji imunogenisitas di hewan coba mencit di skala lab. Sementara untuk pengembangan protein RDB dari sel mamalia juga tetap berlangsung dan ada kemajuan, saat ini dalam tahap scale up di bioreaktor di Eijkman,” terang Tedjo.