Meski NPL berhasil ditekan, namun perseroan tetap melakukan peningkatan rasio pencadangan (coverage ratio) sebesar 1.410 bps (yoy) menjadi 125,46 persen pada akhir September tahun ini dari 111,36 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Haru menuturkan pada kuartal ketiga tahun ini, perseroan juga berhasil meningkatkan komposisi dana murah (Current Account and Savings Account/CASA). Dari total DPK yang mengalami kenaikan 6,56 persen (yoy) menjadi Rp291,26 triliun per September 2021, komposisi dana murah mengalami peningkatan menjadi 41,53 persen dari 36,96 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun giro dan tabungan mengalami pertumbuhan sebesar masing-masing 16,81 persen dan 24,55 persen (yoy). Komposisi CASA yang meningkat tersebut membuat perseroan berhasil menekan turun Cost of Fund sebesar 170 bps secara tahunan dari 4,98 persen menjadi 3,28 persen pada September 2021.
Kenaikan kredit dan DPK yang cukup signifikan tersebut juga ikut mendongkrak aset Bank BTN sebesar 3,1 persen menjadi Rp368,05 triliun per 30 September 2021.