“Adapun fokus utama kami di Garuda Indonesia saat ini adalah untuk terus melakukan langkah akseleratif pemulihan kinerja yang utamanya dilakukan melalui program restrukturisasi menyeluruh yang tengah kami rampungkan,” ucapnya.
Upaya itu, lanjut Irfan, terus diintensifkan melalui berbagai upaya langkah penunjang perbaikan kinerja Garuda Indonesia secara fundamental khususnya dari basis operasional penerbangan.
“Kami optimistis, ke depan industri penerbangan nasional bergerak positif di tengah situasi pandemi yang mulai terkendali serta dibukanya sektor pariwisata unggulan Indonesia. Ini menjadi momentum penting dalam langkah-langkah perbaikan kinerja yang saat ini terus kami optimalkan bersama seluruh stakeholders terkait,” terang Irfan.
Sebelumnya santer dikabarkan Pelita Air Service milik Pertamina bakal mengambil alih penerbangan domestik Garuda Indonesia. Hal ini karena Garuda Indonesia mengalami masalah kondisi yang sulit dan rumit terutama dalam kondisi keuangan.
Seperti diketahui, Garuda mengalami kondisi keuangan yang terpuruk, hingga minus IS$2,6 miliar. Garuda pun harus meminta keringanan dari para lessor. Bahkan, peluang Garuda di gugatan perkara Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) pun masih belum pasti untuk menang.