Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengakui kondisi Garuda saat ini sangat berat dan rumit. Apalagi, dengan kondisi keuangan yang terpuruk, hingga minus US$2,6 miliar. Garuda pun harus meminta keringanan dari para lessor.
Menurut Tiko sapaan akrabnya, dalam pembahasan, para lessor pun terus diyakinkan bahwa Garuda masih punya prospek untuk bertahan, lantaran memiliki pasar domestik yang besar. Ia mengatakan bahwa sejauh ini cukup banyak yang tertarik.
Jika Garuda kalah di PKPU atau gagal restrukturisasi, pemerintah menyiapkan Pelita Air untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Garuda. Bahkan Kementerian BUMN pun sedang mengajukan perizinan bagi Pelita Air untuk bisa mengantongi medium class schedule flight.
“Kami lagi ajukan izin Pelita. Sebagai alternatif, nanti Pelita untuk mengisi kekosongan yang ditinggal Garuda,” tuturnya.
Namun, jika restrukturisasi utang Garuda ternyata berhasil, maka Pelita Air tetap bakal dioperasikan sebagai maskapai full service domestik. (rob/berbagai sumber)