Dia menjelaskan, sumber gempa Bali Magnitudo 4,8 yang merusak pagi ini terjadi diakibatkan aktivitas sesar atau patahan aktif lokal. Bukan akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Aec Thrusting).
“Meski ada dugaan karena lokasi episenter di kompleks Gunung Api Agung-Batur bisa jadi ada kaitan dengan migrasi magma yang mentrigger aktivitas sesar lokal. Hasil monitoring BMKG hingga pagi ini pukul 5.30 WIB tercatat 3 kali gempa susulan (aftershocks) pasca gempa 4,8 yang merusak di Rendang, Karangasem, Bali,” paparnya.
Gempa yang mengguncang Bali ini tidak hanya berdampak pada kerusakan bangunan rumah. Tapi juga memicu dampak ikutan (collateral hazard) seperti landslide-longsoran dan rockfall-runtuhan batu, di beberapa tempat.
“Pusat gempa Karangasem ini terletak di zona gempa swarm Kompek Gunung Agung-Batur pada tahun 2017. Gempa swarm yang terjadi pada bulan Sept-Okt 2017 memiliki mag terbesar 4,2. Selanjutnya, pada 8 Nov 2017 terjadi gempa paling kuat dengan mag 4,9 yang juga menimbulkan kerusakan ringan,” tulisnya mengakhiri cuitan.