“Ternyata bau itu berasal dari bunga. Kandang ayam dan tumpukan gentingya kemudiam diangkat,” ujar Nova.
Nova mengungkapkan, keberadaan tumbuhan diduga bunga bangkai itu lalu dilaporkan ke Ketua RT 011. Sejak itu, warga pun berdatangan untuk melihat langsung tumbuhan itu. “Banyak yang datang melihat sudah tiga hari belakangan. Mulai sepi sekitar jam 11 malam,” ujar Nova.
Ketua RT 011, Ahmad Saehu, 50, mengakui, keberadaan tumbuhan diduga bunga bangkai itu memancing banyak warga datang ke lokasi.
Keberadaan tumbuhan itu, sambung Ahmad, sudah diketahui oleh Polsek Cilandak. Meski begitu, sambungnya, belum ada arahan untuk membuat pagar di sekitar tumbuhan itu.
Hal terpenting, lanjut Ahmad, pihaknya menjaga agar kedatangan warga tidak menimbulkan kerumunan demi mencegah penyebaran Covid-19.
“Saya ditelepon Bhabinkamtibmas agar mengatur warga jaga jarak supaya tidak terjadi kerumunan,” tambahnya.
Terkait mencegah adanya kerumunan warga mengingat masih pandemi, Plt. Camat Cilandak, Djaharuddin mengatakan, hal itu sudah dikordinasikan dengan lurah setempat.