“Saya menduga, ini bukan kesalahan Pertamina. Karena masalah suply dan stok cadangan, Pertamina memiliki cadangan atau stok yang sangat cukup. Bahkan kalau tidak salah stok cadangan BBM kita cukup untuk 30 hari ke depan. Jadi tidak mungkin langka. Tidak mungkin juga masalah distribusi yang macet,” papar dia.
Ferdinand berharap pihak Pertamina dan BPH Migas menjelaskan secara kepada masyarakat apa penyebab terjadinya kelangkaan suply BBM khususnya solar. Hal ini dianggap perlu, agar publik tidak menganggap Pertamina yang salah dalam situasi ini.
“Saya sendiri tidak yakin, Pertamina gagal. Karena dari cadangan, Pertamina punya cadangan BBM yang cukup untuk 23 hari ke depan. Tidak mungkin langka dan tidak mungkin kurang,” ujar dia.
Berdasarkan peryataan resmi PT Pertamina Patra Niaga menyebutkan, kelangkaan BBM Solar disebabkan terjadinya peningkatan konsumsi BBM yang tercatat secara nasional pada kuartal 3 tahun 2021 mencapai 34 juta kilo liter (KL) atau meningkat hingga 6 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.