IPOL.ID – Universitas Pancasila (UP) menyelenggarakan Dies Natalis ke-55 dan Wisuda Sarjana Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021 secara daring (online) dan luring (offline), di Kampus UP, Jakarta Sabtu (23/10).
Hadir dalam acara tersebut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Kepada para wisudawan UP, Muhadjir mewakili Presiden RI Joko Widodo.
Muhadjir menuturkan, saat ini Indonesia memiliki jumlah penduduk usia angkatan kerja yang lebih banyak dari jumlah penduduk bukan angkatan kerja. Jika penduduk usia angkatan kerja bisa produktif dan berpenghasilan maka Indonesia akan berpotensi mengalami bonus demografi.
Sebaliknya, jika angkatan kerja tersebut menjadi pengangguran maka berpotensi menjadi bencana demografi. Sedangkan di satu sisi Pandemi Covid-19 di Indonesia menambah angka pengangguran secara signifikan. Menurutnya, sebelum pandemi ada sekitar tujuh juta pengangguran di Indonesia.
Saat Covid-19 bertambah menjadi sekitar sembilan juta angkatan kerja yang menjadi pengangguran. Menurut mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu, rata-rata lulusan setara SMA di Indonesia sekitar 3,8 juta. Sedangkan lulusan setara SMA yang masuk perguruan tinggi sekitar 1,8 juta. Sehingga setidaknya di Indonesia setiap tahun dibutuhkan 3.800 lapangan kerja baru.
”Saya berharap para alumni Universitas Pancasila dapat menjadi solusi kelangkaan lapangan kerja. Dengan keilmuan yang dimiliki jadilah employer (pemberi kerja) bukan jadi employee (pekerja), bisa memulai usaha walaupun dari skala mikro, kecil, atau menengah,” harap Muhadjir.
Menurutnya, menjadi pengusaha harus memiliki mental yang kuat karena berhadapan faktor risiko yang cukup tinggi.
Namun dirinya yakin para alumni UP memiliki mental tersebut karena sudah dicontohkan oleh senior-seniornya.
Salah satunya adalah pengusaha real estat yaitu Mantan Menteri Negara Perumahan Rakyat, Siswono Yudho Husodo. Siswono kini menjabat Ketua Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (YPPUP).
Sementara itu, Rektor UP, Edie Toet Hendratno mengatakan, ke depannya UP bercita-cita menjadi entrepreneur university. Untuk itu, pihaknya terus mengundang alumni-alumni dan praktisi-praktisi bisnis untuk memberikan kuliah umum di UP. ”Tidak hanya teori tapi mereka berbagi pengalaman-pengalaman bisnis sehingga para mahasiswa kami mengerti dunia industri dan dunia usaha,” ujarnya.
Edie mengatakan, wisuda kali ini bertemakan “Indonesia Bangkit Pasca Pandemi Covid-19 Melalui Pengembangan SDM Unggul dan Ekonomi Digital Berlandaskan Nilai Nilai Luhur Pancasila”. Selain oleh Meko PMK RI, Muhadjir Effendy hadir pula Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerald Plate dan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi, Agus Setyo Budi, yang memberikan sambutannya dengan rekaman video.
Edie turut memberikan ucapan selamat kepada para wisudawan atas keberhasilan menyelesaikan studinya di UP.
”Gunakanlah ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan untuk membangun bangsa dan negara, serta aktif berpartisipasi mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan nilai-nilai untuk kemajuan bangsa. Serta dapat memberikan kontribusi sesuai bidang ilmu masing-masing, jaga nama baik almamater kampus Universitas Pancasila dengan sebaik-baiknya dan terapkanlah nilai-nilai luhur Pancasila dalam setiap perbuatan dan atau perilaku di masyarakat dengan sebaik-baiknya,” pesannya.
Pada Wisuda kali ini, jumlah Wisudawan D3/S1/S2/S3 dan Apoteker yang akan diwisuda adalah 1464 orang. Dengan tambahan kelulusan ini, tercatat sejak didirikan pada tanggal 28 Oktober 1966 UP telah memiliki 66.945 alumni dari berbagai program studi.
Ketua Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (YPPUP), Siswono Yudo Husodo berharap kepada wisudawan untuk menanamkan kesadaran dan budaya kerja, untuk pencarian ilmu serta pembentukan karakter. ”Yang akan dapat menghasilkan kerja keras, ulet, semangat belajar, yang membuat kerja keras Anda menjadi berkualitas, efektif, produktif dan efisien,” tutupnya. (ibl/msb)