“Pertumbuhan ekonomi nasional pada 2Q2021 tercatat sebesar 7,07% (yoy), membaik dari kinerja pada 1Q2021 yang mengalami kontraksi sebesar 0,71% (yoy). Peningkatan permintaan domestik yang cukup signifikan menjadi sumber utama perbaikan kinerja PDB dengan seluruh komponen sisi permintaan menunjukkan pertumbuhan yang solid, terutama komponen konsumsi rumah tangga dan pemerintah.” kata Luhut dalam paparannya.
Luhut juga menyampaikan kasus lonjakan COVID-19 dan pembatasan mobilitas yang ketat dimulai pada akhir 2Q dan berakhir pada akhir 3Q kemungkinan mempengaruhi angka 3Q. Namun dengan penanganan COVID-19 yang solid, pemulihan yang kuat di 4Q2021 masih dapat dicapai di masa mendatang.
Lebih lanjut Wimboh menjelaskan, kepercayaan investor terhadap pasar modal dan perekonomian Indonesia juga terlihat dari nilai penghimpunan dana yang hingga 26 Oktober 2021 mencapai Rp273,9 triliun dan 40 emiten baru yang telah melakukan penawaran umum.
Jumlah ini melampaui perolehan di tahun 2020 sebesar Rp118,7 triliun. Selain itu, pasar modal juga mencatat lonjakan pertumbuhan investor pasar modal terutama dari kalangan milenial. Hingga 21 September 2021 tercatat investor di pasar modal Indonesia sebanyak 6,4 juta orang atau tumbuh 100,51 persen (yoy).