IPOL.ID – Menjelang musim hujan ini, jajaran Pemkot Jakarta Timur bergerak cepat. Salah satunya melakukan pengerukan di Waduk Munjul.
Sebanyak 10 alat berat pun dikerahkan untuk percepatan pengerukan Waduk yang berada di RW 04, Munjul, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (4/10).
Alat berat yang dikerahkan ini terdiri dari enam unit excavator standar, tiga unit excavator long arm dan amphibius kecil satu unit.
Wakil Wali Kota Jakarta Timur, Hendra Hidayat menuturkan, pengerukan Waduk Munjul ini sebagai salah satu upaya mengatasi banjir di wilayah aliran Kali Sunter. Seperti di Cipinang Melayu, Lubang Buaya, Setu dan beberapa titik lokasi lainnya.
“Dengan pengerukan waduk, maka diharapkan air yang mengalir ke kali dapat dikendalikan,” tuturnya, Senin (4/10).
Menurut Hendra, khusus penanganan banjir di Cipinang Melayu, selain dilakukan pengerukan Waduk Munjul juga dilakukan pengerukan Kali Sunter dan saluran Phb Sulaeman. Malah, dalam waktu dekat akan dilakukan pembuatan Waduk Halim yang berada di ujung Phb Sulaeman.
Dalam kegiatan pengerukan Waduk Munjul tersebut, Wakil Wali Kota Jakarta Timur, Hendra Hidayat yang langsung memimpin apel pelaksanaan gerebek lumpur di Waduk Munjul, Jl. Wijaya Kusuma, RW 04, Munjul, Cipayung, Senin (4/10) pagi.
Kepala Dinas SDA DKI Jakarta, Yusmada Faizal mengatakan, luas Waduk Munjul ini 5,19 hektare dengan luas penampang basah 3,02 hektare. Jika telah dikeruk, diprediksi waduk dapat menampung debit air dengan volume 163.163,57 meter kubik.
“Pengerukan Waduk Munjul ini sudah dikerjakan sejak Maret lalu dan ditargetkan tuntas pada akhir Desember. Pengerukan dilakukan sedalam tiga hingga lima meter, selain lumpur yang dikeruk, sampah di waduk juga dibersihkan,” tandas Yusmada.
Kasudin SDA Jakarta Timur, Santo menambahkan, proses pengerukan waduk ini selain mengerahan 10 alat berat juga melibatkan 150 personel gabungan dan dukungan 15 dump truck untuk mengangkut lumpur hasill pengerukan.
Menurut Santo, 15 dump truck yang dikerahkan berasal dari Sudin SDA sebanyak enam unit, dari Sudin Bina Marga ada tiga unit, UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup tiga unit, dan tiga unit dump truck dari Sudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Timur.
Sebelumnya dalam apel tersebut, diikuti sekitar 150 personel gabungan dari unsur Satgas Sumber Daya Air (SDA) UPK Badan Air, Sudin Lingkungan Hidup (LH), PPSU, Bina Marga dan Sudin Perhubungan, Sudin Pertamanan dan Hutan Kota.
Hadir pula Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI, Yusmada Faizal, aparatur kelurahan, kecamatan, Kodim 0505/JT, Polsek Cipayung, Koramil Cipayung dan aparat Polres Metro Jakarta Timur.
Selain mengerahkan ratusan personel, gerebek lumpur ini juga melibatkan beberapa alat berat dan dump truck.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan, melakukan Grebek Lumpur Kali Krukut Segmen Jalan Gatot Subroto sampai Jenderal Sudirman, dengan panjang sekitar 1.200 meter. Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Selatan, Munjirin.
Kegiatan Grebek Lumpur akan berlangsung selama dua hari, yakni dari Kamis (30/9), hingga Jumat (1/10). Gerebek lumpur ini dilakukan dengan berkolaborasi antar SKPD/UKPD terkait, dan mengerahkan alat berat untuk percepatan pengerukan sedimen lumpur dan sampah.
Sejumlah personel yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu dari Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan sebanyak 54 personel, Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan 20 personel, Suku Dinas Bina Marga Jakarta Selatan empat personel, Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan 10 personel.
Kemudian Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan 10 personel, Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Selatan 20 personel, UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup 25 personel, dan Penanganan Sarana dan Prasarana Umum 30 personel.
Pengerjaan sendiri terbagi dalam tiga segmen. Segmen pertama, berfokus di Jembatan Gatot Subroto sampai dengan Jalan Karet Sawah 2, segmen kedua di Jalan Karet Sawah 2 sampai dengan Jalan Karet Sawah, dan segmen ketiga dari pintu masuk gedung AIA sampai dengan Jalan Jenderal Sudirman.
Pengerukan sedimen lumpur dan sampah ini dilakukan sebagai upaya mengurangi volume air pada saat musim penghujan pada kali, serta melancarkan aliran air yang biasanya tersumbat sampah.
Terkait arus lalu lintas, Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan, Susilo Dewanto mengatakan, para petugas dikerahkan guna mengatur lalu lintas terhadap jalan-jalan yang akan terganggu saat kegiatan pengerukan.
“Tidak ada pengalihan situasional. Untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas saat berjalannya kegiatan Grebek Lumpur, Sudin Perhubungan Jakarta Selatan mengerahkan petugas guna mengatur arus lalu lintas. Diharapkan pengguna jalan agar tetap berhati-hati, tertib di lajurnya, serta memperhatikan rambu-rambu dan arahan petugas,” tandasnya. (ibl)