Siput tanah raksasa Afrika dapat tumbuh hingga 20,3 cm. Ketika mereka tidak mengonsumsi cukup kalsium dari tanah, mereka mulai mengunyah plesteran di rumah sebagai gantinya, lapor Herald.
Siput tidak hanya menjadi ancaman bagi rumah tetapi juga bagi industri pertanian Florida, karena mereka secara teratur memakan buah-buahan dan sayuran. Dan setelah kehancuran pertanian, mereka menyemprotkan kotoran yang bau dan berserabut.
Gizmodo menginformasikan, tahun 2014 ada yang mengatakan siput raksasa bisa menyebabkan meningitis pada manusia dan hewan peliharaannya. Siput dapat mengambil parasit bernama Angiostrongylus cantonensis dari kotoran tikus, jika mereka memakannya.
Kemudian, jika seekor anjing menyeruput siput itu di halaman rumah, atau manusia memakan daging siput yang menempel pada daun selada yang tidak dicuci, maka parasit itu terkadang dapat mencapai selaput otak dan sumsum tulang belakang. Akibatnya, memicu infeksi dan menyebabkan pembengkakan. Untungnya, kondisi ini dapat diobati dengan antibiotik.