IPOL.ID- Penyelenggaraan Piala Presiden Esports 2021 (PPE) dinilai menjadi momentum bagi kebangkitan dan pertumbuhan industri game lokal buatan dalam negeri.
Pemerintah RI berkomitmen untuk memberi ruang dan memaksimalkan potensi produsen game Tanah Air untuk tumbuh dan berkembang tidak hanya di dalam negeri namun juga mampu bersaing secara global.
Hal ini mengemuka dalam acara bincang media bertajuk “Industri Game Lokal & Bangga Buatan Indonesia” yang merupakan bagian rangkaian kegiatan Piala Presiden Esports 2021, pada Rabu (3/10).
Hadir sebagai narasumber yaitu Neil El Himam Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif – Kementerian Parekraf RI, Semuel Abrijani Pangerapan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika – Kementerian Kominfo RI, Cipto Adiguno Presiden Asosiasi Game Indonesia (AGI), Henry William Winata CEO Semisoft & COO BANG Indonesia, I Ketut Alam Wangsawijaya Executive Vice President BCA, dan Matthew Airlangga Sekjen Piala Presiden Esports 2021.
Dalam kesempatan tersebut, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Neil El Himam menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan game buatan anak bangsa.
“Game-game Indonesia banyak diminati di luar negeri, misalnya saat kemarin kami membawa sejumlah game lokal ke Game Connection America. Banyak pihak yang tertarik untuk mem-publish game-game Indonesia serta melakukan investasi.
Menurut Game Cons, 30 game terbaik di Asia salah satunya datang dari Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas game kita sudah cukup baik,” ujar Neil El Himam.
Hal senada disampaikan oleh Semuel Abrijani Pangerapan selaku Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Ekosistem game lokal tersebar diseluruh daerah di Indonesia, mulai dari Barat hingga ke Timur Indonesia.
Sementara Cipto Adiguno selaku Presiden Asosiasi Game Indonesia (AGI) mengutarakan potensi industri game khususnya produsen-produsen game di Indonesia sebetulnya sangat menjanjikan. Hanya saja masih ada pekerjaan rumah berupa gap yang cukup besar dari sisi popularitas dengan game-game yang berasal dari mancanegara.
Henry William Winata selaku CEO Semisoft dan COO BANG Indonesia juga apresiatif terhadap pemilihan Battle of Satria Dewa. “Ini merupakan sebuah lompatan bagi kami. Karena men-develop game saja itu cukup sulit, kemudian untuk menjualnya juga tantangan yang tidak mudah,” papar Henry.
“Ajang ini tentu kesempatan bagi kami untuk semakin mempopulerkan Battle of Satria Dewa. Kami berterima kasih dan akan bekerja keras supaya dapat menggarap pasar game khususnya di Indonesia sebaik-baiknya,” lanjutnya.
Menyikapi perbincangan tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Piala Presiden Esports 2021 Matthew Airlangga mengatakan pihaknya telah mengambil langkah konkrit dengan mempertandingkan game lokal secara resmi di ajang ini.
“Bagi kami ini merupakan prioritas untuk memberikan ruang bagi game lokal. Salah satu langkah konkritnya, per hari ini ada dua game lokal di Piala Presiden Esports 2021, selain pertama Lokala, kemudian yang kedua adalah Battle of Satria Dewa. Ini membuktikan bahwa game lokal mendapatkan kesempatan yang sama besar dengan game mancanegara dan bisa mendapatkan eksposur dari sisi kompetisi dan kualitas turnamen,” papar Mathew. (bam)