IPOL.ID – NASA siap merealiasikan rencananya menggelar misi bunuh diri menabrakan pesawat luar angkasa ke asteroid. Proyek coba-coba tersebut bertujuan membelokkan objek luar angkasa yang mendekati dan membahayakan Bumi.
Nama aksi nekat ini adalah Misi Double Asteroid Redirection Test (DART). Dengan teknik “penabrak kinetik”, NASA berharap misi bunuh diri mampu membelokkan asteroid, komet atau batuan ruang angkasa lainnya yang mungkin berdampak pada Bumi.
Misi yang akan diluncurkan pada 23 November itu menargetkan asteroid biner dekat Bumi yang disebut Didymos dan Bulannya, Dimorphos. Pesawat ruang angkasa DART akan menabrak Dimorphos secara langsung sebagai teknik menggesernya ke jalur yang sedikit berbeda. Tujuannya menunjukkan kemampuan menggunakan teknologi yang sama saat ada batuan luar angkasa yang mengancam Bumi di masa depan.
Misi DART dijadwalkan untuk diluncurkan dengan roket SpaceX Falcon 9 pada 24 November waktu setempat dari Kompleks Peluncuran Luar Angkasa Vandenberg 4 East (SLC-4E) di California. DART tiba di Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg pada 2 Oktober, di mana pesawat tersebut telah menjalani tes pra-peluncuran akhir dan pemeriksaan sebelum penerbangannya.
Space.com menyebutkan, DART dibangun dan dikelola oleh Johns Hopkins Applied Physics Lab (APL) di Maryland. Pesawat ruang angkasa DART akan dengan sengaja menabrak Dimorphos dengan kecepatan 6,6 km/detik atau 23.760 kilometer per jam (kph).
Tabrakan diharapkan kecepatan orbit bulan tersebut berubah sepersekian persen. Sehingga pada gilirannya mengubah orbitnya di sekitar Didymos.
Sistem asteroid, yang saat ini terletak 11 juta kilometer dari Bumi, tidak menimbulkan risiko apa pun bagi planet kita. Namun, NASA akan menggunakan teleskop berbasis darat untuk mengamati dan mengukur perbedaan dalam sistem asteroid setelah uji dampak DART. Hal itu untuk menilai apakah teknologi ini dapat digunakan dalam upaya membelokkan asteroid dekat Bumi yang berpotensi berbahaya di masa depan.