Adapun perekaman e-KTP ini juga dilakukan tidak hanya untuk siswa yang tinggal di DKI. Tetapi bisa juga untuk pelajar penduduk di luar Jakarta Selatan yang bersekolah di DKI Jakarta.
Jemput bola ini, sambungnya, dilakukan mengingat status DKI Jakarta yang saat ini sudah berada pada level 1. Kegiatan belajar tatap muka pun sudah diperbolehkan.
“Setelah kegiatan perekaman disini (SMA N 55), kami juga akan pantau pelaksanaan pelayanan tempat lain diantaranya di kecamatan Menteng dan kecamatan Gambir,” ujarnya.
Adapun tujuan pemantauan ini, lanjutnya, agar dapat langsung meninjau serta memonitor pelayanan tetap right on track. Menyelesaikan masalah/ krisis yang terjadi di lapangan dengan cepat dan tepat, serta untuk menjaga sinergitas dengan stakeholders.
Dia menjelaskan, di sekolah SMAN 55 ini, ada sebanyak 452 siswa yang akan dilakukan perekaman. Dari 452 ini, 228 diantaranya siswa sudah beranjak usia 17 tahun.
“Kita menggelar perekaman e-KTP ini selama tiga hari, hari ini merupakan hari yang kedua, kita juga tetap masih menerapkan protokol kesehatan agar tidak terjadi kerumunan dengan menjadwalkan kedatangan para siswa untuk dilakukan rekam e-KTP,” tutupnya. (ibl)