IPOL.ID – Ibu-ibu PKK Wilayah Jakarta Barat berinovasi, menyulap kuliner khas betawi yaitu Soto Betawi dengan bahan yang memperhatikan kesehatan. Sehingga bagi yang bermasalah dengan kolesterol tetap dapat menyantapnya.
Wakil Ketua III Tim Penggerak PKK Jakarta Barat, Ewa Imron mengatakan, PKK Jakarta Barat terus berinovasi dalam membuat kuliner khas betawi salah satunya Soto Betawi.
“Kami dalam membuat kuliner khas Betawi, kami ibu-ibu PKK Jakbar tetap memperhatikan kesehatan agar kuliner itu menyehatkan ketika dikonsumsi,” kata Ewa Imron, PKK Jakbar dikonfirmasi ipol.id, Senin (13/12) siang.
Ewa menjelaskan, pada kuliner khas betawi yang sehat, pada umumnya Soto Betawi kuahnya dibuat dari bahan santan. Akan tetapi PKK Jakbar menggantinya dengan kacang kedelai. “Mirip santan namun lebih sehat,” ujar perempuan berhijab itu.
Wilayah Jakbar punya kedai soto Betawi bernama Soto Betawi Pok Lili (Sobet Pok Lili), penggeraknya dari PKK Jakbar. Dia menerangkan, untuk bahan Soto Betawi tersebut, memakai bumbu-bumbu racikan seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, lada, lengkuas, daun salam, sereh, dan jinten.
“Semua bahan itu kita haluskan terlebih dahulu, lalu ditumis dan digodok dagingnya sampai empuk. Kemudian tumisan itu kita taruh dalam rebusan daging tadi,” ulas dia.
Menurutnya, untuk rasanya tak kalah gurih, kemudian sehatnya tetap dapat, karena tidak pakai santan, diganti pakai kacang kedelai. “Sehingga bagi Ibu-ibu yang memang punya kolesterol tetap bisa mengkonsumsi Soto Betawi ini,” katanya.
Ewa mengungkapkan, karena ada kolaborasi dan inovasi, PKK Jakbar pun mengganti nasi dengan fettuccine. “Karena kita kenal fettuccine ala Eropa. Kita kombinasikan jadi Soto Betawi, alhamdulillah rasanya luar biasa enak, kita juga tambah pakai perkedel. Biasanya perkedel kan pakai daun bawang diganti menu sehat pakai daun kelor,” ujarnya.
“Kita dapat sehatnya lagi. Soto Betawi pakai fettuccine, ada perkedel, pakai acar dan sambalnya, menggugah selera bagi yang mengkonsumsinya,” ungkapnya.
Soto Betawi, diyakininya, oleh semua masyarakat dari berbagai daerah pasti disukai. Baik kalangan anak-anak maupun orang dewasa. Apalagi ada kombinasi fettuccine, yang kekiknian. “Anak-anak muda pasti penasaran ingin mencoba Soto Betawi yang rasanya enak itu,” tambahnya.
Lebih lanjut, kuliner Soto Betawi saat ini telah dipasarkan melalui online dan offline. Sebelum pandemi, penjualannya dijalankan offline tapi karena Pandemi COVID-19, penjualannya dilakukan melalui online.
“Apalagi penasaran kan Soto Betawi ada fettuccinenya. Untuk harga bersahabat, seporsi Soto Betawi pakai ayam dihargai Rp20 ribu sedangkan Soto Betawi pakai daging Rp25 ribu,” tukasnya.
Di wilayah Jakarta Barat sendiri, saat ini sudah banyak kuliner Soto Betawi seperti di kawasan Kebon Jeruk, Grogol Petamburan, Kebon Jeruk. Selain Soto Betawi, ada juga kuliner khas Betawi lainnya yaitu kue Kembang Goyang, Kebayang Cheseelor (keju daun kelor) di Grogol Petamburan, Jakbar.
“Kue Kembang Goyang pakai keju dan daun kelor, menyehatkan lagi satu kuliner khas Betawi ini untuk dikonsumsi,” ujarnya.
Dalam perjalanannya, sudah banyak UMKM PKK Jakbar yang telah masuk Jakpreneur. Perkembangan pemasarannya juga telah sering mengikuti bazar-bazar, pameran, koperasi dinas, marketplace online juga sudah impor ke Hong Kong.
“Untuk kuliner kue Kebayang Cheseelor kami sudah pasarkan hingga ekspor ke Hongkong,” timpal Heriyani, PKK Grogol Petamburan, Jakbar. (ibl)