IPOL.ID – Badan Narkotika Nasional (BNN) RI melakukan intervensi pada program pemberdayaan masyarakat berwujud Grand Design Alternative Development (GDAD) terhadap mantan pecandu dan masyarakat yang tinggal di kawasan rawan narkoba, Rabu (29/12).
Program diwujudkan dengan mengganti lahan bekas tanaman ganja menjadi komoditas alternatif bernilai ekonomi tinggi. Pelatihan-pelatihan kewirausahaan dan peningkatan lifeskill pun digeber.
“Sinergi BNN dengan Kementan dan Dinas Pertanian pada program GDAD di wilayah Provinsi Aceh dilakukan penanaman jagung pada lahan seluas 7.090 ha menghasilkan panen 49.630 ton jagung,” ungkap Kepala BNN RI, Komjen Pol Petrus Reinhard Golose dalam konfrensi pers, Rabu (28/12).
Petrus Golose mengutarakan, sebelumnya BNN melakukan pemetaan dan mendapati 8.691 kawasan di Indonesia yang rawan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba berkategori bahaya dan waspada.
“Melalui intervensi pemberdayaan masyarakat secara komprehensif dan berkesinambungan, BNN berhasil menurunkan kawasan rawan narkoba pada kategori bahaya yang semula terdapat 1.884 kawasan menjadi 1.852 kawasan,” ungkap Kepala BNN.