“Jujur kami sampaikan, masa depan perusahaan tempat kami bekerja terancam akibat masih banyaknya alat swab antigen impor yang digunakan dan beredar di pasaran. Kami karyawanpun terancam di PHK,” Luthfi.
Ditempat yang sama, salah seorang orator, Sahala Pohan menegaskan, keberpihakan pemerintah kepada barang import alkes jelas akan merugikan industri nasional.
“Untuk itu, kami meminta perhatian Presiden Jokowi agar benar-benar memperhatikan nasib industri lokal ini,” pinta Sahala Pohan.
Sebenarnya jelas Sahala, momentum covid-19 ini harus dipakai untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas alkes nasional.
Hal ini sekaligus menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia bangga dengan produk buatan sendiri namun anehnya pemerintah sibuk impor barang alkes yang bisa diproduksi dalam negeri.
“Ini akhirnya kita akan mundur 25 tahun ke belakang,” sesal Sahala. (bam)