IPOL.ID – JD.ID, platform e-commerce terdepan di Indonesia, terus berkomitmen memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM. Termasuk UMKM penyandang disabilitas. Untuk merangsang pertumbuhan ekonomi nasional, JD.ID juga bersinergi dengan pemerintah.
Marketing Manager Central Java & DIY JD.ID, Adi Setiya Nugroho mengatakan, salah satu hal yang saat ini JD.ID lakukan adalah dengan memotivasi. Melatih, mempersiapkan dan membantu para pelaku UMKM sebagai salah satu aktor penggerak ekonomi. “Khususnya UMKM milik komunitas penyandang disabilitas, yang selama ini belum mendapatkan porsi atensi dan kesempatan yang cukup dalam usaha pertumbuhan ekonomi bangsa”.
Sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi, sambungnya, JD.ID juga terus berupaya mendekatkan diri ke Masyarakat Semarang dengan memperkenalkan platform E Commerce. Menyediakan barang-barang berkualitas (Dijaminori), memberikan fasilitas gratis ongkir dan pengiriman cepat untuk membantu masyarakat Semarang dengan lebih ekonomis.
Di tengah situasi pandemi, melihat ada peluang dapat dimanfaatkan oleh UMKM. Proses alih masyarakat menuju era digitalisasi. Saat ini, kegiatan jual beli tidak terbatas pada aktivitas tatap muka antara pedagang dan pembeli. Semua bisa dilakukan secara digital-daring.
“Dengan memiliki keterampilan dalam pemanfaatan perangkat komputer atau telepon genggam yang dilengkapi dengan fasilitas internet, seorang pedagang sudah bisa memasarkan produknya,” kata Adi.
Namun, disayangkan karena pada realitanya, keterampilan digital ini tidak dimiliki oleh sebagian besar UMKM dan UMKM Disabilitas. Meski kondisi pasar sudah semakin matang akan digitalisasi, transaksi secara digital-daring ini tidak dapat bertumbuh secara optimal. Karena terkendala masalah sumber daya manusia dengan literasi digital yang masih rendah.
Selama semester I tahun 2021 tepatnya mulai April hingga Juni 2021, JD.ID telah menggelar rangkaian kegiatan lokakarya (workshop) bertemakan “Pemberdayaan Komunitas Disabilitas di Era Pandemi, Melalui Pemanfaatan Platform Digital”, di 5 kota yakni Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, dan Denpasar. Pesertanya sendiri penyandang disabilitas di masing-masing kota.
Kegiatan itu sejalan dengan instruksi dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan kepada para pelaku industri. Untuk memberikan akses dukungan kepada para pelaku UMKM Penyandang Disabilitas.
“Kami memberikan dukungan akses bagi para penyandang disabilitas dalam pemanfaatan teknologi digital, diikuti pengenalan, pelatihan, dan pendampingan usaha atas aplikasi social-commerce afiliasi resmi JD.ID, bernama ‘JD Fans’,” terang Adi.
Guna memperkenalkan produk UMKM dan UMKM Disabilitas secara offline. JD.ID kolaborasi dengan Gerakan Masyarakat Terintegrasi Koperasi & Usaha Mikro (Gerai Kopimi) menggelar pameran UMKM bertema “Pasar UMKM Thematic JD.ID Bersama Gerai Kopini”, di obyek wisata Sam Poo Koong Semarang, 20-21 Desember 2021 mendatang.
Tujuan pameran ini, sambung Adi, selain mengangkat potensi UMKM dan UMKM Disabilitas di Kota Semarang juga untuk membangun JD.ID dekat pada masyarakat Kota Semarang. Masyarakat Kota Semarang akan semakin mengetahui bahwa JD.ID menyediakan banyak kanal untuk para pelaku bisnis.
Dari mulai belajar memulai usaha atau sekedar ingin dapat penghasilan tambahan. Tanpa perlu kumpul modal, dengan memanfaatkan JD Fans.
“Jika bergabung dengan JD Fans, para promoter berkesempatan mendapatkan komisi hingga 80 persen, diskon khusus dan voucher menarik, serta dibebaskan mempromosikan barang sesuai cara dan kreativitas masing-masing,” ujarnya.
Tersedia pula J-Express (JX), perusahaan penyedia solusi logistik bagi para seller (penjual) & klien korporasi, serta penyedia jasa logistik bagi perusahaan retail e-commerce ini. Dan kehadiran JX membantu kebutuhan masyarakat Kota Semarang lebih ekonomis.
Dalam pameran itu, Adi menambahkan, JD.ID melibatkan 24 Komunitas Disabilitas di Kota Semarang. Sekaligus bentuk pembuktian bahwa kaum disabilitas mampu berkiprah di bidang ekonomi. Melalui produk-produk UMKM berkualitas, seperti Produk Olahan Pangan, Bandeng, Lunpia, Tas, Batik, Craft, dll.
Adi optimis produk yang dipamerkan kelima UMKM Disabilitas mampu menarik perhatian pengunjung pameran. Total peserta pameran lebih dari 150 UMKM terbagi menjadi 10 cluster UMKM yakni Cluster Olahan Pangan, Cluster Bandeng, Cluster Lumpia, Cluster Batik, Cluster Tas, Cluster Jamu, Cluster Handycratf, Cluster Rajut, Cluster Sulam Pita serta Koperasi.
“Di pameran ini, produk-produk mereka dikenalkan ke publik, nantinya juga bisa diperoleh di platform JD.ID. Seluruh kegiatan pameran dilaksanakan dengan protokol kesehatan dengan pengawasan Satgas COVID-19 Kota Semarang,” tukas Adi.
Pameran tersebut juga dilaksanakan penandatangan kerjasama antara Forum Gerai Kopimi dengan JD.ID. Keberadaan UMKM Disabilitas yang dilibatkan dalam pameran itu mendapat apresiasi dari Staf Khusus Presiden RI Bidang Sosial, Angkie Yudistia.
“Kami mengapresiasi kepedulian Wali Kota Semarang memberi ruang publik sebagai bentuk pemberdayaan berkelanjutan bagi penyandang disabilitas.
Nantinya, produk UMKM disabilitas akan kami kurasi dan mentoring,” tutur Angkie ikut meresmikan pameran UMKM Semarang “Pasar UMKM Thematic” bersama Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.
Pameran itu juga dihadiri Kadin Koperasi dan UMKM Kota Semarang, dan Ketua Forum Gerai Kopimi Kota Semarang, Endang Retnawati. (ibl/msb)