IPOL.ID – Letusan Gunung Semeru pada Sabtu (4/12) kemarin mengejutkan banyak pihak, bukan hanya orang awam tapi juga peneliti. Sebab kejadiannya terjadi tiba-tiba tanpa didahului adanya aktivitas alam.
Terkait fenomena alam itu, ahli vulkanologi Institut Teknologi Bandung (ITB), Mirzam Abdurrachman, mencoba memberikan penjelasan lengkap mengapa peristiwa itu bisa terjadi.
Mirzam mengatakan, material aliran lahar yang terjadi di Gunung Semeru merupakan akumulasi dari letusan sebelumnya yang menutupi kawah gunung api tersebut.
“Terkikisnya material abu vulkanik di tudung Gunung Semeru membuat beban yang menutup Semeru hilang, sehingga gunung erupsi,” ungkap Mirzam dalam siaran persnya, Minggu (5/12).
Mirzam mengutarakan, saat terjadi erupsi warga cenderung tidak merasakan adanya gempa. Tetapi getaran gempa tetap terekam oleh seismograf.
Hal ini disebabkan sedikitnya material yang berada di dalam dapur magma. Ini didukung laporan Magma Indonesia, bahwa visual letusan tidak teramati tapi erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi 5160 detik.