”Thailand itu mengandalkan kepintaran dalam mengekploitasi kesalahan lawan. Lawan yang cepat dan agresif dilawan dengan kepintaran, dengan cara wall pass atau one-two pass dan akhirnya bisa membongkar pertahanan lawan,” ujar Kusnaeni.
Terassil Dangda, Theerathon Bunmathan, dan Chanathip Songkrasin, merupakan sejumlah pemain yang tersisa di skuad Thailand saat menjungkalkan Indonesia di partai final Piala AFF 2016.
Sementara Pelatih Thailand Alexandre Polking mengakui telah melihat besarnya keinginan Indonesia untuk meraih juara. Untuk itu, dia meminta timnya untuk mengantisipasi rasa lapar Indonesia akan trofi Piala AFF.
“Kami tahu tentang itu karena saya percaya ketika sebuah tim mencapai final, tim itu tentu ingin meraih gelar juara dan mereka tengah berjuang untuk itu,” kata Polking dalam konferensi pers jelang laga, Selasa (28/12).
Polking sadar pula, Indonesia ingin memecahkan tren negatif yang lolos ke final lima kali dengan tak ada satu pun menjadi juara. Namun dia melihat hal ini sebagai laga biasa dan meminta timnya agar bisa mengatasi keinginan besar Indonesia tersebut.