“Jadi ada berkat pelatihan teknis, pelatihan entrepreneur, pelatihan keuangan, dan pelatihan mengeluarkan KUR, harus dimainkan. Siapa pun pemerintah daerah boleh mendorong orangnya dan mencatat kepada dinas yang bersangkutan. Kalau sudah selesai dilatih, harus dimonitor kelanjutannya seperti apa. Memang tidak akan mudah, tetapi akan terus dijalankan,” papar Syahrul.
Sementara itu, dalam sesi diskusi, Gibran mengatakan, di Solo telah dilakukan pendampingan kepada pelaku UMKM untuk dapat mengakselerasikan usahanya dan melakukan digitalisasi. “Selama masa pandemi ini, kami pemerintah kota Solo sangat concern untuk mendampingi UMKM. Para UMKM benar-benar kami dampingi dan semuanya kami latih, kami dampingi dalam suatu program inkubasi dan akselerasi,” tandas Gibran.
Dalam mendukung kebangkitan UMKM, OJK juga terus mendorong transformasi digitalisasi secara terintegrasi dari hulu ke hilir guna mendukung kemudahan pembiayaan bagi UMKM dan meningkatkan pemasaran produk UMKM ke pasar global (ekspor). Digitalisasi tersebut mencakup pengadaan bahan baku, proses produksi, pemasaran di dalam dan luar negeri sampai dukungan pembiayaan.