IPOL.ID – Jelang ajang balap motor bertaraf internasional MotoGP penataan rumah-rumah di sekitar kawasan koridor Sirkuit MotoGP Mandalika dipercepat. Sejumlah rumah yang kondisinya kurang layak huni mendapatkan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) serta dibangun dengan mengedepankan ciri khas rumah adat sasak agar lebih menarik para pengunjung
“Kami siap menata rumah-rumah di sekitar kawasan Sirkuit MotoGP Mandalika ini. Masyarakat juga dilibatkan dalam proses pembangunannya melalui Program BSPS,” ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meninjau proses pembangunan rumah di koridor Sirkuit MotoGP Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam siaran tertulisnya, Sabtu (15/1).
Menurut Basuki, penataan rumah-rumah sangat diperlukan untuk memperindah kawasan di sekitar area sirkuit. Apalagi rumah-rumah tersebut berada di sekitar depan pintu gerbang Sirkuit MotoGP Mandalika.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, Menteri PUPR tetap melaksanakan kunjungan lapangan meskipun hujan turun cukup deras. Dirinya sempat berbincang-bincang dengan beberapa penerima bantuan perumahan di warung-warung kecil yang ada.
Menteri PUPR dan rombongan juga sempat menyantap pisang goreng hangat yang baru saja selesai di masak. Selain itu juga memberikan semangat dan arahan kepada masyarakat untuk mengerjakan pembangunan rumah dengan baik agar kawasan yang ada bisa terlihat rapi sehingga para pengunjung dari berbagai negara yang akan menyaksikan ajang MotoGP merasa nyaman dan menikmati suasana khas Lombok.
“Makanannya di sini rasanya enak. Mudah-mudahan saat ajang MotoGP nanti seluruh dagangan masyarakat yang memiliki warung-warung bisa laris semua,” harapnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto didampingi Kepala Balai P2P Nusa Tenggara I, Rini Dyah Mawarty mengungkapkan, penataan rumah di kawasan koridor Sirkuit MotoGP Mandalika dilaksanakan Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR lewat Program BSPS atau bedah rumah. Saat ini progres pembangunan sudah mencapai sekitar 40 persen pada pekerjaan fisik tahap pertama di lapangan.
Berdasarkan data yang ada di Balai P2P Nusa Tenggara I Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, jumlah rumah yang menerima bantuan peningkatan kualitas rumah sebanyak 196 unit yang tersebar dalam dua klaster besar di Desa Kuta Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah, NTB. Setiap unit rumah penerima bantuan Program BSPS mendapatkan bantuan senilai Rp 20 juta berupa bahan material bangunan dan upah tenaga kerja.
Sejumlah rumah yang mendapatkan bantuan Program BSPS di rehab dengan mengedepankan desain rumah tradisional khas lombok yakni lumbung sasak. Sejumlah pekerja juga tampak memplester dinding dan memasang atap dari jerami kering yang disusun rapat untuk saung atau berugak di bagian halaman depan serta menyusun rangka baja ringan untuk atap rumah. (rob)