IPOL.ID – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengakui bahwa perkembangan gerakan intoleransi dan radikalisme saat ini sudah masuk ke seluruh lapisan elemen. Karena itu, ia memerintahkan kepada seluruh prajuritnya untuk mewaspadai gerakan ini.
“Saya sudah perintahkan kepada seluruh jajaran TNI Angkatan Darat, agar jangan ragu-ragu untuk mengadapi mereka, dan jangan berlebihan karena gerakan-gerakan ini sangat pesat perkembangannya,” ungkapnya saat me-launching sebuah buku berjudul Dudung Abdurachman Membongkar Operasi Psikologi Gerakan Intoleransi di Jakarta Selatan, Sabtu (29/1).
Turut hadir pada acara tersebut di antaranya mantan Kepala BIN AM Hendropriyono, KSAL, KSAU, Menteri Koperasi dan UKM, Kepala BIN, Anggota DPR, Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Perwakilan dari Polri, Para Asisten Kasad serta tokoh-tokoh lain seperti Habib Lutfi Bin Yahya dan KH M Muwafiq.
Adapun buku yang ditulis oleh Raylis Sumitra tersebut berkaitan dengan kewaspadaannya terhadap kelompok intoleran yang ingin mencoba merobohkan empat pilar kebangsaan.
“Dalam buku tertulis bahwa kita saat ini mewaspadai kelompok intoleran, yaitu gerakan-gerakan yang mencoba merobohkan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI serta UUD 1945 yang merupakan empat pilar Kebangsaan yang harus kita jaga, agar Indonesia tidak goyah dan jatuh kepada tangan perusak persatuan dan kesatuan,” kata Dudung.
Di hadapan para tamu undangan yang hadir, Kasad menjelaskan bahwa dirinya meminjam istilah AM Hendropriyono dalam pengantar buku yang diluncurkannya tersebut.
“Saya meminjam istilah, Jendral TNI Purn AM Hendropriyono dalam pengantar buku ini, pembiaran gerakan Intoleransi di Indonesia sangat berbahaya, karena sifat dari gerakan intoleransi adalah terorisme,” paparnya.
“Begitu juga dari Abah Lutfi (Habib Lutfi bin Yahya), jangan beri peluang sejengkal pun terhadap kelompok intoleran, pegang teguh empat pilar kebangsaan. Komitmen kita pada Merah Putih tidak boleh ditawar lagi, Indonesia terlahir sebuah keniscayaan akan keberagaman dan perbedaan, dalam perbedaan itulah terletak kekuatan kita sebagai bangsa,” tambah orang nomor satu di korps angkatan darat tersebut.(ydh)