IPOL.ID – Ribuan usulan program diajukan warga pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) di Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (Jaksel), Senin (14/2). Lima usulan diantaranya merupakan prioritas di Kebayoran Lama.
Menilik data yang dihimpun Kecamatan Kebayoran Lama, sebanyak 1.024 usulan disetujui dengan rincian usulan fisik 648, usulan non fisik 97, dan usulan barang 279.
Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Selatan, Ali Murthadho pun menyoroti Musrembang yang digelar di wilayah Jakarta Selatan. Salah satunya di Kecamatan Kebayoran Lama, Senin (14/2).
Ali mengatakan, banyaknya usulan yang diterima pemerintah merupakan proses agar masyarakat memahami mekanisme teknis perencanaan, pelaksanaan dan gagasan yang tertuang dalam perencanaan pembangunan tersebut.
“Untuk realisasinya tentu harus dalam pengawalan, makanya kita bersyukur ada kehadiran anggota DPRD DKI yang pada akhirnya nanti mengawal aspirasi masyarakat didalam proses penganggaran. Sehingga semua program bisa terealisasi dan bermanfaat bagi masyarakat,” katanya di Kantor Kecamatan Kebayoran Lama, Senin (14/2).
Dia menambahkan, ada lima usulan prioritas di Kebayoran Lama seperti pembangunan TPS3R Terpadu, peningkatan pedestarian jalan/trotoar, pembangunan Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama dan Puskesmas Kelurahan Pondok Pinang, Kendaraan operasional kebersihan di pasar, dan penataan kawasan terpadu Pasar Kebayoran Lama.
“Itu bagian yang dibutuhkan oleh masyarakat. Ini menunjukkan bahwa ada bagian proses pembangunan harus di kuatkan pada bidang yang secara teknis dibutuhkan masyarakat,” ujarnya.
Sementara, Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono mengatakan, banyak prioritas usulan yang disampaikan dalam proses pembahasan. Namun masyarakat mengusulkan apa yang dirasakan dan membutuhkan penanganan dari pemerintah.
“Misalkan penanganan terhadap drainase, itu kan ada di SDA, itu yang dirasakan betul oleh masyarakat Kebayoran Lama. Itu menandakan yang diusulkan masyarakat adalah yang betul-betul dirasakan,” tuturnya.
Kendati begitu, usulan non fisik disebutnya tidak terlalu banyak. Menyikapi hal itu Gembong menilai masyarakat belum memprioritaskan usulan atau program tadi.
“Kita hargai dan kita hormati, karena itu yang menjadi sorotan warga Kebayoran lama,” tutupnya. (ibl)