IPOL.ID – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Surabaya terus meningkat. Data dari Dinkes Kota Surabaya, per Senin (31/1), terdapat 35 kasus DBD. Sebelumnya, hanya ada 15 kasus selama Januari.
”DBD ada 35 kasus. Dua di antaranya meninggal dunia,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Nanik Sukristina, Rabu (2/2).
Dari seluruh kasus itu, Nanik mencatat, pasien rata-rata berusia di bawah 14 tahun. Artinya, mayoritas pasien masih anak-anak.
”Rata-rata usia di bawah 14 tahun. Masih anak-anak. Relatif karena kurang kebersihan. Makanya hari Minggu (30/1) kemarin kita gelar kerja bakti masal se-Surabaya,” paparnya.
Menurut Nanik, upaya penting yang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit DBD adalah Gerakan 3M Plus dan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik secara serentak dan terus menerus oleh seluruh masyarakat bersama stakeholder, mulai dari tingkat RT/RW, kelurahan, kecamatan bersama dengan puskesmas dan kader kesehatan lainnya.
Selain itu, dapat pula dilakukan upaya pencegahan lainnya untuk mengurangi risiko tergigit nyamuk. Salah satunya dengan menanam tanaman pengusir nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik, memasang kasa nyamuk, menggunakan kelambu, menggunakan lotion anti nyamuk, menggunakan baju panjang, serta menghindari menumpuk barang-barang dan menggantung pakaian, karena itu akan menjadi tempat peristirahatan nyamuk.
Dikatakan Nanik, kondisi musim penghujan dengan curah hujan yang tidak menentu disertai cuaca panas, memang menimbulkan potensi peningkatan populasi nyamuk dan tingkat agresifitas nyamuk vektor atau pembawa virus dengue.