IPOL.ID – Jeritan dan keluhan para pengusaha pabrik tahu dan tempe di Indonesia, tak terkecuali DKI Jakarta. Soal tingginya bahan baku kedelai untuk pembuatan tahu dan tempe.
Sehingga sejak hari Senin (21/2) hingga Rabu (23/2) ini, para pedagang tahu tempe mogok di pasar-pasar tradisional dan modern.
Terkait harga kedelai yang melambung tinggi tersebut, “Saya pikir akan segara diatur, intinya kita memberikan yang terbaik. Tentu memperhatikan banyak aspek, harga dan ketersediaan barang (kedelai) dapat kembali kondusif,” kata Wakil Menteri (Wamen) Perdagangan RI, Jerry Sambuaga pada wartawan di Lippo Mal Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (23/2).
Wamen Perdagangan, Jerry Sambuaga mengatakan, kemudian untuk minyak goreng, dirinya berpikir beberapa kali Kementerian Perdagangan telah bekerjasama dengan asosiasi seperti halnya APRINDO dan asosiasi lainnya. “Kerjasama dengan para stakeholder terkait sebagai bentuk komitmen kami (Kementerian Perdagangan) dalam mengusahakan yang terbaik,” tutur Wamen Perdagangan, Jerry.
Wamen Perdagangan, Jerry menjelaskan, terkait dengan harga, ketersediaan barang, dan peraturan Kementerian Perdagangan dengan acuan harga minyak goreng yang premium maupun curah, tentu dibarengi dengan pengawasan di lapangan. “Pihaknya terus melakukan kordinasi dengan aparat penegak hukum, Satgas Pangan, dengan seluruh stakeholder supaya semua kembali kondusif”.
Terkait adanya temuan penimbunan minyak goreng di daerah-daerah, sambung Jerry, langkah yang telah dilakukan dari petugas, seperti diberitakan di media, terhadap temuan di lapangan itu memang ranahnya penegak hukum dalam hal ini Kepolisian.
“Namun kita terus kordinasi secara intensif sehari-hari, khususnya kepada Satgas Pangan, dan badan perlindungan konsumen, seluruh unit di Kemendag dilibatkan. Tak hanya pengawasan di lapangan, pengaduan melalui call center dan media sosial kita tangani cepat,” ujar Jerry.
Selain itu, menjelang hari raya besar Keagamaan, lanjut Jerry, dalam menjaga stabilitas harga daging juga, Kementerian Perdagangan melalui ritel APRINDO memastikan, menjamin ketersediaan daging dan agar harga kondusif khususnya menyambut hari raya besar Keagamaan, memasuki puasa dan Hari Raya Idul Fitri.
“Kita terus berkordinasi dengan seluruh daerah di Indonesia, kadis, sudin, kabupaten, kota di Indonesia, kita melihat secara spesifik, menerima masukan, dan laporan informasi harga-harga barang mana saja yang naik. Salah satu yang kita lakukan tak hanya di Kementerian Perdagan saja, agar situasi kondusif. Saya rasa harga daging kondusif,” tutup wamendag. (ibl)