IPOL.ID- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso menjadi narasumber dalam acara Sarasehan Solo Raya Untuk Indonesia Maju “Recover Together, Recover Stronger”.
Sarasehan ini diselenggarakan untuk mengoptimalkan potensi wilayah aglomerasi Solo Raya sejalan dengan momentum pemulihan ekonomi nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Wimboh menyampaikan bahwa setiap wilayah di Solo Raya memiliki keunikannya masing-masing.
Kolaborasi dan sinergi menjadi hal yang sangat penting untuk memperkuat berbagai industri di Solo Raya, khususnya sektor pariwisata.
“Ini dalam konteks jual pariwisata Jateng ini perlu dilakukan terintegrasi, agar semua orang bisa datang ke semuanya tidak hanya terpaku ke salah satu destinasi saja. Sehingga, dari sana juga bisa menciptakan lapangan kerja kalau banyak yang datang. Keunikan itu tetap ada, bukan berarti harus hilang. Untuk itu, tinggal bagaimana bentuk sinergi ini menjadi penting,” kata Wimboh.
Selain itu, menurut Wimboh dalam pembangunan secara nasional, setiap daerah di Indonesia mempunyai persamaan dan perbedaannya. Namun, hal itu memiliki tujuan akhir yang sama, yakni memberantas pengangguran dan kemiskinan.
“Common goal semua sama, yaitu pengangguran dan kemiskinan harus diturunkan. Semua Bupati, Wali Kota, Gubernur, pemerintah, sampai Presiden itu sama goal-nya. Apapun yang akan kita lakukan pada akhirnya sama. Ini semua untuk mengurangi pengangguran dan menciptakan lapangan kerja. Di OJK sendiri, kebijakan juga sama, untuk ini pakai kebijakan restrukturisasi. Apabila kita tujuannya sama, tinggal bagaimana masing-masing prioritas daerah, mulai dari jaringan transportasi, airport, industri, dan pariwisata,” ucap Wimboh.
Wimboh juga menekankan agar pembangunan jalan tol lintas Solo – Yogyakarta tidak menjadi penghalang industri yang dilakukan oleh masyarakat. Diharapkan dengan sinergi antar pemerintah pusat dan daerah, side effect yang timbul dari pembangunan infrastruktur tersebut dapat teratasi dan tidak menimbulkan dampak yang berarti bagi masyarakat.
Turut hadir sebagai narasumber dalam sarasehan adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Ketua Umum Apindo Haryadi Sukamdani, Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Ketua Asosiasi Fintech Indonesia Mirza Adityaswara, Bupati Karanganyar Juliyatmono, Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya, Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno, Kepala Bappeda Sragen Dwiyanto, dan Asisten Administrasi Umum Kabupaten Boyolali Wiwis Trisiwihandayani.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang hadir secara virtual mendorong setiap daerah untuk mengembangkan potensi ekonomi masing-masing.
Ia mencontohkan Sukoharjo yang memiliki potensi jamu yang ternyata banyak diminati orang luar negeri. Ganjar menyebut industri di Solo Raya sejauh ini yang paling besar adalah pakaian jadi. Selain itu ada furnitur, tekstil, pertanian, dan lain-lain.
Menurutnya Solo Raya juga didukung dengan infrastruktur memadai untuk men-support pemulihan ekonomi. Ganjar mengajak semua pihak untuk berkolaborasi baik dari dunia usaha maupun pendidikan untuk sama-sama memajukan wilayah.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyampaikan bahwa saat ini Solo dalam masa pemulihan perekonomian setelah pandemi dan akan terus melaksanakan pembangunan agar perekonomian dapat segera bangkit.
“Solo dalam proses recovery, jadi kita ini masih menerapkan gas dan rem. Tahun ini rem tidak terlalu dalam, karena kita enggak pengen lagi nutup mall, pasar tradisional. Kita ingin seluruh masyarakat merasakan kerja keras kita”.
Menurut Gibran, saat ini Solo sedang membangun dan memperbaiki berbagai infrastruktur yang dimiliki sehingga destinasi wisatanya menjadi beragam. Solo juga tengah mengembangkan wisata olahraga yang memiliki potensi ekonomi yang besar dan berdampak sangat baik bagi UMKM dan masyarakat di Solo dan sekitarnya.
“Jadi itu tadi salah satu fokus kita, sport and wellness tourism. Pemerintah tidak ingin venue-venue olahraga kita yang sudah dibangun berstandar internasional ini jangan sampai kosong atau mangkrak tidak terpakai. Jadi event olahraga, musik, harus terselenggara di venue yang sudah tersedia” jelas Gibran.
Event nasional dan internasional akan banyak digelar di Solo. Rencana event yang akan diselenggarakan pada tahun 2022 ini antara lain Asean Para Games dan Muktamar Muhammadiyah.