IPOL.ID – Faktor kesehatan, protokol kesehatan (prokes) hingga kapolri pengamanan kesiapan pramusim MotoGP Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), sedianya harus dipastikan pemerintah pusat, daerah bahkan kepolisian.
Seperti halnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo langsung mengecek Sirkuit Mandalika. Hal ini guna memastikan kesiapan penyelenggaraan Official Test atau tes pramusim MotoGP tersebut.
Demi memastikan pelaksanaan Official Test Motogp 2022 dan Pertamina Grand Prix of Indonesia berjalan lancar. Kapolri menyampaikan, pihak TNI-Polri, Forkopimda serta Komandan Lapangan MotoGP Mandalika Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto terus melakukan evaluasi secara terus menerus.
“Namun demikian secara umum seluruhnya, saya melihat berjalan dengan baik. Tentunya ini akan terus dilaksanakan evaluasi oleh Pak Kapolda berkoordinasi dengan Bapak Komandan Lapangan. Sehingga seluruh rangkaian dipastikan bisa berjalan aman dan pengendalian Covid-19, protokol kesehatannya berjalan sesuai yang kita harapkan,” kata Kapolri, Jumat (11/2).
Saat meninjau kesiapan pramusim motoGP itu, Sigit melihatnya dari segi pelaksanaan prokes, penerapan sistem bubble hingga pola pengamanan. Tujuannya, agar event internasional ini berjalan aman dan lancar. Sekaligus memperhatikan faktor kesehatan bagi seluruh pihak terkait dalam kegiatan tersebut.
“Baru saja kita melaksanakan pengecekan secara langsung terkait persiapan keamanan yang dilaksanakan dalam rangka memastikan seluruh rangkaian kegiatan pramusim dan nanti kegiatan pelaksanaan MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia dilaksanakan bulan Maret,” ujar Jenderal Sigit.
Sigit mengaku, dari laporan yang diterimanya, segala permasalahan yang sempat muncul, saat ini sudah bisa diselesaikan. Dari segi penerapan prokes, hal itu sudah diberlakukan mulai dari pintu masuk ke Indonesia.
Penegakan prokes juga dilakukan di tempat akomodasi hingga lokasi pelaksanaan event itu sendiri, yaitu di Sirkuit Mandalika.
Sigit menambahkan, pemeriksaan mulai dari dokumen, test RT-PCR, Test Swab Antigen harian, hingga pengaturan batas-batas area baik untuk peserta, ofisial, dan masyarakat, telah berjalan sebagaimana standar operasional prosedur (SOP).
“Sehingga ini tidak tercampur dengan panitia daerah atau masyarakat yang mungkin akan membantu melaksanakan kegiatan di sirkuit. Artinya kita lihat bahwa untuk sistem Bubble dalam rangka menjaga protokol kesehatan semua berjalan baik,” tambah Sigit.
Sementara, sebanyak 1.598 personel gabungan dari TNI-Polri dan stakeholder lainnya, dikerahkan untuk melakukan pengamanan dalam pelaksanaan event internasional itu.
“Tentunya akan ada penambahan-penambahan yang disesuaikan dengan pola pengamanan dan ancaman yang dihadapi,” tutup Sigit. (ibl)