Ery menjelaskan bahwa baik siswa SMP dan SMA yang terpapar corona adalah siswa boarding. Sementara guru yang terpapar juga merupakan ustaz yang mendampingi siswa boarding.
Sementara untuk siswa SMP dan SMA regular di sekolah tersebut, berdasarkan hasil tracing tidak ada yang terpapar corona.
“Gurunya itu, jadi ustaz yang mendampingi boarding. Kan boardingnya jadi satu gedung. Yang (kelas) regular aman semua,” katanya.
Kemudian di Kabupaten Kulon Progo, penularan corona terjadi di hajatan mantenan atau kegiatan pernikahan terjadi di Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo. Dalam acara tersebut turut hadir rombongan tamu dari Jawa Barat.
Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Kulonprogo, Baning Rahayujati menjelaskan total ada 13 orang positif corona. 12 di antaranya berdasarkan hasil tes antigen.
“Ada 13 pasien positif. 12 (positif) dari tes antigen dan 1 dari tes PCR,” kata Baning kepada wartawan di Kulon Progo, Senin (31/1).