IPOL.ID – Kelangkaan minyak goreng bersamaan mogoknya para pengusaha tahu-tempe karena harga kedelai menyentuh diharga Rp 11-12 ribu berdampak pada pedagang kecil, seperti penjual gorengan.
Sebab, langkanya minyak goreng di pasar maupun di mini market cukup menyulitkan para pedagang gorengan. Terlebih tahu-tempe yang tidak ada di pasar tradisional dan modern, selama tiga hari kedepan.
“Dari hari Senin (21/2) kemarin, pasar sudah tidak ada yang dagang tahu-tempe Pak, tiga hari sampai Rabu (23/2) besok, terus dapat info, Kamis (24/2) baru ada lagi barangnya tahu-tempe itu,” kata Pedagang Gorengan, Yos, 33 tahun, pada ipol.id, Selasa (22/2).
Pria asal Cirebon, Jawa Barat, itu menjelaskan, pedagang tahu sama tempe di pasar dari hari Senen kemarin sudah tidak jualan. “Terakhir di pasar hari Minggu (20/2) lalu masih pada dagang tahu-tempe,” kata Yos sambil menggoreng tahu-tempe di kawasan Jalan Dr. Soepomo, Tebet, Jakarta.
Mengetahui adanya pedagang tahu-tempe yang bakal mogok itu maka Yos langsung borong tempe dan tahu buat stok jualan gorengannya selama tiga hari kedepan. “Karena kan pasar bakal kosong barang tahu dan tempe selama tiga hari itu Pak, ampe besok info mogok pedagang tahu-tempenya,” ujar dia.
Menurutnya, belum lagi adanya kelangkaan minyak goreng yang barangnya juga susah dicari. Dia katakan, di Indomaret saja paling dia bisa membeli 1 bungkus minyak per 2 liter. “Kalau seperti pedagang gorengan kek saya susah carinya. Kebanyakan kosong barangnya, belum lagi suruh bawa KTP dan pakai sidik jari juga,” ungkap Yos.
“Mungkin tujuannya bagus harus menunjukkan KTP sama sidik jari, biar tidak bolak balik kali ya,” akunya.
Yos menambahkan, terkait langkanya minyak goreng di pasaran ditambah tidak menentunya pedagang tahu-tempe, sehingga kebanyakan dari penjual aneka gorengan jadi ikut menaikkan harga gorengannya juga.
“Sudah ada pedagang gorengan yang menaikkan juga harga gorengannya sih Pak, seperti untuk empat gorengan harganya Rp 5.000. Kalau saya masih bertahan Rp 1.000 per gorengan. Walaupun untung dikit yang penting lancar saja gak kabur pelanggan saya,” ucapnya.
Atas kelangkaan minyak goreng dan mogoknya pedagang tahu-tempe, sangatlah berdampak bagi para pedagang gorengan. Yos berharap, minyak goreng tak lagi langka, warga masyarakat dan pedagang kecil, penjual gorengan seperti dia tidak dibuat cemas.
“Saya harap harga minyak goreng dan tahu-tempe bisa normal lagi, barangnya tidak lagi langka, semoga ya, kita kan rakyat kecil, mudah-mudahan pemerintah bisa mengatasi hal ini, jangan dibuat gusar dan cemas yang rakyat dibawah ini,” tutup Yos. (ibl)