Lebih jauh, Habib Sadiq juga menyoroti mekanisme kontrol pemerintah terhadap Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Trio Kencana yang akhirnya menuai protes dari kalangan warga.
“Dalam iklim demokrasi, demonstrasi penting sebagai mekanisme kontrol kepada pemerintah. Tetapi ini tidak bisa dilakukan seenaknya. Ada aturan. Ada UU dan Peraturan Kapolri yang mengatur aksi masa. Contohnya, tidak boleh menggangu ketertiban umum dan ada waktu berdemonstrasi,” ungkap cicit pendiri Alkhairaat itu.
Di sisi lain, sebagai mantan aktivis di pusat dan daerah, Habib Sadig juga mempertanyakan aksi demonstrasi yang pada akhirnya berujung kisruh.
“Saya bukan hanya demo di Sulteng. Saya khatam urusan demo begini. Jadi kalau ada demonstrasi sampai dini hari, menutup akses jalan antara provinsi, bahkan menyebabkan korban jiwa, saya patut bertanya, apa agenda sebenarnya di balik demo itu dan siapa pendananya?” ungkapnya.
Oleh sebab itu, Habib Sadig juga meminta aparat dan pemerintah untuk menelusuri agenda di balik demonstrasi serta mengungkap otak di balik demo yang menyebabkan kematian warga.