IPOL.ID – Banjir di Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat, yang terjadi sejak hari Sabtu (5/3) sore, hari ini sudah surut. Namun warga diminta tetap waspada terdapat potensi banjir susulan.
“Meski banjir surut, warga diharapkan tetap waspada terhadap potensi banjir susulan,” pinta Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, Senin (7/3).
Abdul Muhari menjelaskan, permintaan ini sehubungan prakiraan cuaca dari BMKG yang meramalkan Cirebon besok, Selasa (8/3), berpeluang hujan ringan di wilayah kecamatan terdampak banjir pada tiga kecamatan. Yaitu, Kecamatan Waled, Plered, dan Klangenan.
“BPBD Kabupaten Cirebon melaporkan tidak ada korban jiwa akibat banjir tersebut,” tambahnya.
Berdasarkan data pada Senin (7/3) pagi, jumlah warga mengungsi di balai desa berjumlah 75 jiwa. Sedangkan populasi terdampak di tiga kecamatan berjumlah 3.364 KK atau 9.707 jiwa.
Untuk kerugian material meliputi bangunan terendam sebanyak 2.433 unit, tempat ibadah 9, kantor pemerintah 2 dan fasilitas pendidikan 8.
Selain bangunan, banjir juga mengakibatkan jalan poros kabupaten 520 meter rusak dan tanggul jebol di dua titik. BPBD Kabupaten Cirebon dan unsur terkait tetap bersiaga dalam mengantisipasi dampak banjir susulan.
Banjir sendiri telah menerjang tiga kecamatan, antara lain Desa Mekarsari, Paing, Pon, Kliwon, Wage, Gunung Sari, dan Ciuyah di Kecamatan Waled; Desa Gamel dan Sarabau di Kecamatan Plered; serta Desa Kreyo di Kecamatan Klangenan. Total wilayah terdampak berjumlah 10 desa.
Banjir di tiga wilayah itu terjadi setelah hujan lebat mengguyur sehingga debit air Sungai Ciberes dan Cikenanga meluap di sore harinya.
Sementara, berdasarkan kajian inaRISK, wilayah Cirebon memiliki 40 kecamatan dengan potensi bahaya banjir berkategori sedang hingga tinggi. Tiga kecamatan terdampak termasuk dalam 40 wilayah dengan potensi bahaya itu. (ibl)