IPOL.ID – Koordinator Central Budget of Analysis (CBA), Jajang Nurjaman mengkritik rencana pemerintah yang membentuk skema urun dana (crowdfunding) dari masyarakat untuk pembangunan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Dia menilai rencana pemerintah tersebut tidak tepat di tengah melambungnya harga minyak goreng yang sedang menyengsarakan masyarakat.
“Baik pemerintah dan masyarakat sedang mengalami kesulitan, rakyat begitu sengsara karena harga minyak goreng meroket, sedangkan pemerintah teriak-teriak kekurangan dana pemindahan ibukota negara (IKN),” tutur Jajang dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (23/3).
Sebenarnya, menurut dia, ada banyak cara mendapatkan sumber-sumber pendanaan untuk pembangunan IKN tanpa harus membebani masyarakat.
“Pak Jokowi jangan cuma meminta sumbangan dari rakyat yang sedang mengalami kesulitan karena pandemi dan harga minyak goreng yang meroket. Lebih baik Pak Jokowi meminta sumbangan dari pejabat yang harta kekayaannya terus meroket di tengah pandemi, atau para pengusaha kelapa sawit yang semakin tajir di bulan-bulan ini,” singgung Jajang.
Selain itu, Jajang juga menyarankan agar pemerintah dapat menggandeng aparat penegak hukum seperti KPK, Kejaksaan dan Polri untuk mencari sumber-sumber pendanaan pembangunan IKN.
“Pemerintah bisa kerja sama dengan KPK dan aparat penegak hukum untuk kembali membuka kasus-kasus besar, banyak kotak pandora kasus korupsi yang bisa bermanfaat bagi APBN, seperti kasus kardus durian dan sebagainya,” pungkas Jajang.(ydh)