IPOL.ID – Persoalan antara Pertamina dengan warga terkait sengketa lahan di Pancoran Buntu II, Pancoran, Jakarta Selatan (Jaksel), hingga kini belum tuntas.
Di tahun 2008, ramai warga datang dan umumnya mereka tergusur dari lahan di wilayah lain untuk menduduki lahan milik PT Pertamina.
Mantan Sekretaris RT yang pernah tinggal di lahan itu, Didik mengatakan, warga telah menduduki kawasan itu diperkirakan sudah sejak tahun 1980-an. Dirinya kali pertama menginjakan kaki di Pancoran Buntu II pada tahun 1989. Di situ sudah ada sekitar 27 rumah berdiri.
“Awalnya saya masuk ke situ belum banyak orang. Tahun 1988-1989 di bawah itu masih lahan kosong. Cuma sudah ada 27 rumah di situ,” tutur Didik dihubungi wartawan, Kamis (31/3).
Didik mengaku, saat pertama kali tinggal di Pancoran Buntu II, plang tulisan yang menandakan lahan itu milik PT Pertamina sudah ada.
Didik mengungkapkan, ada salah satu warga yang mengaku dipercaya ahli waris, meyakini masyarakat lain untuk dapat tinggal di kawasan tersebut. “Ada salah satu yang dipercaya ahli waris untuk mengelola di situ. Dia bilang bahwa lahan itu bukan milik Pertamina,” kata Didik.