IPOL.ID – Sejumlah daerah di Jawa Barat diguncang gempa bumi dengan magnitudo 4,8, Selasa (26/4) pagi. Hingga kini belum ada laporan kerusakan maupun korban luka pascakejadian gempa tersebut.
Informasi yang dihimpun, gempa berpusat di 56 kilometer tenggara Kabupaten Sukabumi dan 7,48 lintang selatan dan 106,68 bujur timur memiliki kedalaman 25 kilometer.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengatakan, Pusdalops BNPB melaporkan gempa dirasakan di beberapa titik. Antara lain, Kabupaten Sukabumi, di mana masyarakatnya merasakan gempa berkekuatan lemah selama 5-10 detik.
Selain itu, di Kabupaten Garut gempa dirasakan lemah selama 5 detik. Sedangkan masyarakat di Pangandaran merasakan gempa dengan guncangan lemah selama 5-10 detik.
Masyarakat yang merasakan gempa di tiga lokasi tersebut tidak panik. Beruntung, hingga saat ini juga belum ada laporan kerusakan maupun korban luka pascakejadian gempa.
Berdasarkan kajian InaRISK BNPB, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Garut dan Kabupaten Pangandaran memiliki risiko bencana gempabumi kategori sedang hingga tinggi. Merespons hal tersebut, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi.
“Diharapkan masyarakat dapat mengetahui langkah-langkah evakuasi ketika gempa terjadi, seperti segera berlindung dibawah meja yang kuat, melindungi kepala dengan tas ataupun barang yang dapat meminimalisir cidera kepala dan menjauhi berlindung di tempat rawan reruntuhan,” harapnya.
Bertepatan dengan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 26 April, sambung dia, diharapkan stakeholder di daerah rutin melakukan simulasi penanganan bencana gempa bumi maupun bencana lain. Tujuannya, agar masyarakat dapat terbiasa dan memahami apa yang akan dilakukan dan dapat melakukan evakuasi mandiri ke tempat lebih aman ketika bencana melanda. (ibl)