Oleh karena itu, ia berharap pemerintah beserta pihak terkait lebih mengutamakan kepentingan rakyat ketimbang pemilu.
Hajatan lima tahunan itu dianggap kurang tepat jika dilaksanakan di tengah perjuangan rakyat yang sedang berjibaku melawan dampak pandemi.
“Sudah bagus bantuan begini, bantu masyarakat dulu, jangan diganggu sama pemilu,” tandas Rais.
Pandangan serupa disampaikan Ahmad Ghoji (36). Baginya, dampak pemilu tidak langsung dirasakan oleh masyarakat. Sebaliknya, pemilu justru dapat mengganggu konsentrasi pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi.
“Yang ada saling bertengkar, menjelek-jelekkan, tidak peduli rakyat susah,” tuturnya.
Pedagang mainan anak ini mengaku sudah dua kali mengikuti pemilu. Berdasarkan pengalamannya, dia sama sekali tidak merasakan pemilu dengan cepat mengubah keadaan.
Pemilu, tambah Ghoji, justru melahirkan luka mendalam karena cenderung membelah masyarakat ke dalam kubu tertentu.
“Apa cerita nanti nasib kami, bukannya dibantu malah diadu domba,” pungkasnya dengan nada agak kesal. (bam)