IPOL.ID – Sebanyak 2.600 paket sembako digelontorkan kepada anak-anak yatim, karyawan outsourcing dan warga sekitar Apartemen Kalibata City (Kalcit), Pancoran, Jakarta Selatan. Toleransi kerukunan antar umat beragama di lokasi santunan anak-anak yatim itu pun hangat terasa.
Tokoh warga juga Dewan Pembina Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) Apartemen Kalibata City, Musdalifah Pangka menyampaikan, pada acara buka puasa bersama dengan anak-anak yatim kali ini ada sebanyak 600 orang. Tapi kali ini, anak yatim yang didatangkan separuhnya, mengingat masih pandemi.
“Jadi yang didatangkan 300 anak yatim saja. Tapi tetap paket sembako yang diberikan sebanyak 600 paket, dan alhamdulillah tadi keterima semua,” ujar Musdalifah didampingi General Manager Apartemen Kalibata City, Martiza Melati dalam kegiatan “Buka Puasa dan Santunan Bersama Anak Yatim dan Warga” di Ramadhan 1443 H di Apartemen Kalibata City, Sabtu (9/4) malam.
Sebenarnya, sambung dia, ada sebanyak 2.600 paket sembako yang disiapkan, dengan rincian 2.000 paket untuk karyawan outsourcing dan pekerja di kios-kios UMKM di Kalcit yang membutuhkan. Kemudian 600 paketnya itu tadi untuk anak yatim.
“Ini sudah ke delapan kali santunan kepada anak yatim, karyawan outsourcing dan mereka yang berhak menerima dijalankan, setiap tahun di bulan suci ramadhan dari tahun ke tahun angkanya naik terus, sebelumnya hanya 300, 600, 1.000 paket sampai tahun ini capai 2.600 paket,” ungkap Musdalifah.
Dia menambahkan, paket sembako yang diberikan itu berisi antara lain ada minyak goreng, gula, beras, terigu, susu, kopi teh, biskuit, dan lainnya. “Jadi ada 11 item dalam paket sembako ini, salah satu itemnya yang diimpikan ibu-ibu, yaitu minyak goreng,” ucapnya.
Namun demikian perlu digarisbawahi, sambung dia, warga Kalcit tidak pernah meminta sumbangan. “Karena setiap donaturnya datang sendiri ke Apartemen Kalibata City ini untuk menyumbangkan,” ujar Musdalifah.
Kepanitiaan acara buka puasa bersama di Kalibata City itu pun ada keterlibatan agama non muslim. Menurutnya, ketika muslim berbuka puasa, yang non muslim membantu mengatur anak-anak yatim dan mereka bekerja. “Jadi toleransi beragama kita tinggi di Kalcit ini,” tukas Musdalifah.
Sebelumnya, Ketua Panitia Buka Puasa dan Santunan Anak Yatim di Apartemen Kalcit, Muhammad Mada menyampaikan, masuk tanggal 7 ramadhan, menariknya seluruh kepanitiaan ini ada keterlibatan seluruh warga Kalcit.
“Pada ramadhan kali ini, kami tidak melihat pangkat, agama, tapi yang pasti kami semua bersaudara,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, sebelumnya juga Ustad Das’ad Latif memberikan ceramahnya kepada warga Kalcit, sebagai syiar Islam di bulan suci ramadhan. (ibl/msb)