“Virus ini menyebar melalui oral-fekal, yakni virus yang masuk kedalam mulut melalui benda, makanan, atau minuman yang sudah terkontaminasi oleh penderita sebelumnya. Nantinya, apabila mendapat keluhan dari anaknya, bisa segera ditindaklanjuti dengan membawanya ke layanan fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes),” jelasnya.
Selain Dinkes dan Dispendik, beberapa PD lainnya juga terlibat dalam sosialisasi pencegahan virus Hepatitis akut. Seperti Dinas Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan (DKUKMP) ikut serta untuk memberikan pendampingan dan sosialisasi yang berkaitan dengan penjual makanan di sekitar lingkungan sekolah, mulai dari pengemasan, gizi, dan kebersihan makanan untuk anak-anak.
“Begitu pula dengan Satpol PP dan BPBD Kota Surabaya yang terus waspada dengan melakukan pengawasan ketat di setiap sekolah selama penerapan PTM berlangsung,” imbuh Rini.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Surabaya Nanik Sukristina menerangkan bahwa pihaknya telah mengumpulkan seluruh tenaga kesehatan di tingkat Puskesmas untuk membantu melakukan sosialisasi pencegahan virus Hepatitis akut kepada seluruh lapisan masyarakat.