IPOL.ID – Dunia tengah dilanda krisis energi. Selain sulitnya pasokan, harga komoditas energi juga melonjak sepanjang tahun 2022.
Karena itu, Menteri Energi Australia, Chris Bowen, telah mendesak seluruh rumah tangga di New South Wales -negara bagian yang mencakup kota terbesar di negara itu, Sydney- untuk mematikan lampu mereka guna meredam krisis energi.
Dia mengatakan, semua orang tidak boleh menggunakan listrik selama dua jam setiap malam jika mereka “punya pilihan”. Hanya dirinya berpendapat pemadaman listrik dapat dihindari.
Desakan hemat energi muncul setelah pasar listrik grosir utama Australia ditangguhkan akibat lonjakan harga. Bowen juga meminta warga yang tinggal di New South Wales berhemat semaksimal mungkin.
“Jika Anda memiliki pilihan tentang kapan harus menggunakan barang-barang tertentu, jangan mengoperasikan produk elektronik dari jam 6 hingga 8 (malam),” pintaya saat konferensi pers yang disiarkan televisi di Canberra.
Australia adalah salah satu pengekspor batu bara dan gas alam cair terbesar di dunia. Kini mereka berjuang dengan krisis listrik sejak bulan lalu.
Tiga perempat listrik di negara itu masih dihasilkan denga mengolah batu bara. Australia juga sering dituduh tidak melakukan cukup banyak upaya untuk mengurangi emisinya, di mana minim berinvestasi dalam energi terbarukan.
Australia dalam beberapa pekan terakhir telah merasakan dampak gangguan terhadap pasokan batu bara. Bahkan berimbas pada pemadaman di beberapa pembangkit listrik tenaga batu bara.