IPOL.ID – Konvoi Khilafatul Muslimin di sejumlah daerah baru-baru ini langsung direspons Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Badan negara ini menilai Khilafatul Muslimin berpotensi melahirkan terorisme.
Bagaimana BNPT sampai mengarahkan komunitas paham khilafah ke dampak terorisme? Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel pun angkat bicara.
Melansir laman resmi MUI, Kamis (2/6), Ketua Umum MUI Sulsel, Prof Dr KH Najamuddin AS, mengatakan, khilafah tidak identik dengan terorisme. Khilafah tidak boleh disalahartikan.
Khilafah dalam arti kepemimpinan adalah sesuatu yang wajib dalam pandangan Islam. Nabi SAW memerintahkan, jika kalian bertiga keluar dari daerah angkatlah satu pemimpin dalam perjalanan. Jika tiga saja harus ada pemimpin maka dalam komunitas RT/RW hingga negara perlu ada pemimpin.
Najamuddin menjelaskan, kepemimpinan disesuaikan dengan kebutuhan satu komunitas, ada berbentuk monarki dalam berbagai bentuknya seperti kerajaan (mamlakah), ada berbentuk republik, dan lain sebagainya. Tidak ada model yang baku ditawarkan Islam kecuali hanya prinsip prinsip seperti musyawarah dan lain-lain.